Kisah Pertempuran Cunaxa dan Kematian Cyrus dalam Anabasis yang Ditulis Xenophon, Murid Socrates
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Pertempuran Cunaxa adalah salah satu momen dramatis dalam kisah epik "Anabasis" yang ditulis oleh Xenophon, seorang murid terkenal dari filsuf Yunani, Socrates. Pertempuran ini tidak hanya mencatat peristiwa penting dalam sejarah Yunani kuno, tetapi juga menggambarkan ketegangan, keberanian, dan tragedi yang melibatkan pasukan Yunani dan pasukan Persia di bawah kepemimpinan Cyrus Muda.
Latar Belakang Pertempuran
Pertempuran Cunaxa terjadi pada tahun 401 SM, di dataran Cunaxa, dekat Sungai Efrat, di wilayah yang sekarang merupakan bagian dari Irak. Cyrus Muda, saudara laki-laki Raja Artaxerxes II dari Kekaisaran Persia, melancarkan pemberontakan terhadapnya dengan tujuan merebut takhta. Untuk melakukannya, Cyrus merekrut pasukan bayaran Yunani yang dipimpin oleh jenderal Sparta, Klearchos, dan juga Xenophon yang ikut serta dalam ekspedisi.
Pertempuran dimulai dengan serangan pasukan Cyrus terhadap pasukan Artaxerxes. Dalam kebuntuan pertempuran, Cyrus melihat kesempatan untuk menyerang langsung Artaxerxes dan memimpin penyerangan pribadi. Namun, dalam kekacauan pertempuran, Cyrus terbunuh oleh pasukan lawan. Kematian Cyrus menjadi titik balik dalam pertempuran ini dan menyebabkan pasukan Yunani terkejut dan terpisah dari pasukan Persia.
Perjalanan Pulang Pasukan Yunani
Setelah kematian Cyrus, pasukan Yunani yang dipimpin oleh Xenophon dan Klearchos terjebak di wilayah asing tanpa pemimpin. Dalam keadaan yang sulit, mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan pulang melalui dataran yang berbahaya dan musuh yang mengancam. Perjalanan pulang mereka yang epik dan penuh dengan berbagai rintangan menjadi pusat cerita dalam "Anabasis".