Filsafat Teosofis dalam Filsafat Islam
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Filsafat Islam adalah sebuah tradisi intelektual yang kaya dengan berbagai aliran dan pemikiran yang mendalam. Salah satu aliran yang menonjol dalam tradisi filsafat Islam adalah filsafat teosofis, yang dikenal juga dengan sebutan falsafah al-Ishraq. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang filsafat teosofis dalam konteks filsafat Islam.
Pengertian Filsafat Teosofis (Falsafah Al-Ishraq)
Filsafat teosofis atau al-Ishraq adalah sebuah aliran dalam filsafat Islam yang dikembangkan oleh sosok penting bernama Suhrawardi al-Maqtul. Suhrawardi hidup pada abad ke-12 Masehi di Persia dan dikenal karena kontribusinya yang besar dalam memadukan pemikiran filsafat dengan mistisisme dalam konteks Islam.
Filsafat teosofis menempatkan penekanan pada pencerahan batin (illumination) sebagai cara untuk mencapai pengetahuan yang benar dan pemahaman yang mendalam tentang alam semesta dan hakikat keberadaan. Konsep utama dalam filsafat ini adalah "Hikmat al-Ishraq" atau "Filsafat Iluminasi", yang menggabungkan elemen-elemen filsafat, teologi, dan mistisisme.
Prinsip-prinsip Utama Filsafat Teosofis
1. Penekanan pada Intuisi: Filsafat teosofis menekankan pentingnya intuisi dan pencerahan batin sebagai sumber pengetahuan yang lebih tinggi daripada akal pikiran semata. Ini berarti bahwa pemahaman sejati tidak hanya dapat dicapai melalui pemikiran rasional, tetapi juga melalui pengalaman langsung dari hati yang tercerahkan.
2. Simbolisme dan Metafora: Suhrawardi sering menggunakan simbolisme dan metafora dalam karyanya untuk menyampaikan konsep-konsep filosofisnya. Misalnya, dia menggunakan istilah seperti "Cahaya" (Nur) untuk menggambarkan keberadaan dan kebenaran, serta "Kegelapan" (Zulmat) untuk melambangkan ketidaktahuan dan ketidakbenaran.