Bagaimana Stoicisme Bisa Membantu Mengontrol Emosi, Berikut Penjelasannya

Musonius Rufus Tokoh Filsafat Stoikisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang penuh dengan tuntutan dan stres, mengendalikan emosi menjadi sebuah tantangan tersendiri. Emosi yang tidak terkendali dapat berakibat negatif pada berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan mental, hubungan interpersonal, dan kinerja pekerjaan.

Kisah Para Sufi: Bahauddin Naqsyband, Penerang Jalan Tarekat di Tengah Kabut Zaman

Untungnya, ada filosofi kuno yang dapat membantu kita dalam mengendalikan emosi, yaitu Stoicisme. Stoicisme mengajarkan kita untuk menerima apa yang tidak dapat diubah dan berfokus pada apa yang dapat dikontrol. Hal ini sangat penting dalam mengendalikan emosi, karena banyak hal yang memicu emosi kita berada di luar kendali kita.

Bagaimana Stoicisme Membantu Mengendalikan Emosi?

John Sellars: “Ketenangan Bukan Berarti Pasrah, tetapi Kemampuan untuk Tetap Jernih dalam Badai”

Stoicisme membantu mengendalikan emosi dengan beberapa cara, yaitu:

  • Membedakan antara apa yang dapat diubah dan apa yang tidak dapat diubah: Stoicisme mengajarkan kita untuk menerima hal-hal yang berada di luar kendali kita dan berfokus pada apa yang dapat kita kontrol. Hal ini dapat membantu kita untuk tidak terjebak dalam emosi negatif seperti kemarahan, frustrasi, dan kecemasan yang sering kali disebabkan oleh hal-hal yang berada di luar kendali kita.
  • Mengembangkan rasionalitas: Stoicisme menekankan pentingnya rasionalitas dalam menghadapi situasi yang memicu emosi. Dengan berpikir jernih dan rasional, kita dapat menilai situasi dengan lebih objektif dan memilih respons yang tepat.
  • Melatih kesabaran: Kesabaran adalah salah satu kebajikan utama dalam Stoicisme. Dengan melatih kesabaran, kita dapat menghindari reaksi impulsif dan mengatasi situasi yang sulit dengan lebih tenang.
  • Menerapkan mindfulness: Mindfulness adalah praktik yang membantu kita untuk hidup di masa sekarang dan fokus pada apa yang terjadi di sekitar kita. Dengan menerapkan mindfulness, kita dapat lebih aware terhadap emosi kita dan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikannya.

Contoh Penerapan Stoicisme dalam Mengendalikan Emosi

John Sellars: “Emosi Tidak Harus Dihindari, tapi Dipahami. Hanya dengan Pemahaman Kita Bisa Merespons dengan Bijak.”

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana Stoicisme dapat diterapkan dalam mengendalikan emosi:

  • Ketika Anda merasa marah: Tarik napas dalam-dalam dan hitung sampai sepuluh sebelum Anda berbicara atau bertindak. Cobalah untuk memahami mengapa Anda merasa marah dan temukan cara untuk mengekspresikan kemarahan Anda dengan cara yang sehat.
  • Ketika Anda merasa frustrasi: Ingatlah bahwa Anda tidak dapat mengendalikan semua hal dalam hidup Anda. Fokuslah pada apa yang dapat Anda kontrol dan temukan cara untuk menyelesaikan masalah yang membuat Anda frustrasi.
  • Ketika Anda merasa cemas: Pikirkan tentang hal-hal yang membuat Anda cemas dan cobalah untuk mengembangkan strategi untuk mengatasinya. Jika Anda merasa cemas, lakukan aktivitas yang dapat membantu Anda untuk rileks, seperti meditasi atau yoga.

Stoicisme adalah filosofi kuno yang dapat membantu kita dalam mengendalikan emosi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Stoicisme dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat meningkatkan kesehatan mental kita, membangun hubungan yang lebih kuat, dan meningkatkan kinerja pekerjaan.