Makna Kalimat Bijak Sunan Kalijaga "Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Angkoro"

Sunan Kalijaga
Sumber :
  • Satu Jam

Malang, WISATA - Sunan Kalijaga, salah satu tokoh ulama dan wali yang terkenal di Nusantara, tidak hanya dikenal karena kebijaksanaan dan keilmuannya, tetapi juga karena pesan-pesan spiritual dan filosofis yang beliau sampaikan. Salah satu kalimat bijak yang sering diungkapkan oleh Sunan Kalijaga adalah "Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Angkoro". Ungkapan ini memiliki makna yang dalam dan relevan dalam konteks kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Jawa.

9 Quote Terbaik Taoisme tentang Cinta dan Romantisme

Makna Filosofis "Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Angkoro"

Kalimat bijak "Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Angkoro" berasal dari bahasa Jawa yang memiliki makna filosofis yang dalam. Secara harfiah, "Memayu Hayuning Bawana" berarti "menciptakan kedamaian dunia", sementara "Ambrasta Dur Angkoro" dapat diartikan sebagai "mengusir sengkolo" atau "menghapus segala bentuk kejahatan".

Hidup Selaras dengan Alam Berarti Hidup Selaras dengan Rasionalitas - Zeno

Dalam konteks spiritual, ungkapan ini mengandung pesan tentang pentingnya menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan, baik secara individu maupun sosial. Kedamaian dan keharmonisan ini harus diupayakan dalam segala aspek kehidupan, mulai dari hubungan antarindividu, keluarga, masyarakat, hingga lingkungan sosial dan alam.

Pesan Kehidupan dari Sunan Kalijaga

Zeno: "Kebajikan adalah Satu-satunya Kebaikan yang Sejati"

Sunan Kalijaga melalui kalimat bijak "Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Angkoro" ingin menyampaikan pesan-pesan penting tentang arti sejati kehidupan dan bagaimana mencapainya. Beliau mengajarkan bahwa tujuan utama hidup manusia adalah untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam dunia yang penuh dengan berbagai macam permasalahan dan konflik.

Sunan Kalijaga juga mengajarkan bahwa untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan, kita harus aktif mengusir segala bentuk kejahatan dan keburukan dari dalam diri kita sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Hal ini mencakup pengendalian diri, pengembangan sikap dan perilaku yang baik, serta berkontribusi dalam memperbaiki kondisi sosial dan lingkungan.

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Ungkapan "Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Angkoro" memiliki implikasi yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Pertama-tama, kita diingatkan akan pentingnya menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam hubungan dengan orang lain. Dengan menciptakan hubungan yang baik dan penuh kasih sayang, kita dapat menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan damai.

Kedua, kita juga diajarkan untuk senantiasa berjuang mengusir segala bentuk kejahatan dan keburukan dalam diri kita sendiri. Hal ini mencakup pengendalian diri dari nafsu-nafsu negatif, seperti kemarahan, iri hati, dan kedengkian, serta berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari.

Ketiga, dalam konteks sosial dan masyarakat, ungkapan ini mengajarkan kita untuk aktif berperan dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis. Kita harus bersama-sama mengusir segala bentuk ketidakadilan, ketidaksetaraan, dan diskriminasi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik bagi semua.

Ungkapan "Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Angkoro" adalah kalimat bijak yang sarat dengan makna filosofis dan spiritual. Sunan Kalijaga melalui ungkapan ini mengajarkan kita untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan, serta aktif mengusir segala bentuk kejahatan dan keburukan. Dengan memahami dan mengamalkan pesan ini, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan berarti bagi diri sendiri dan masyarakat.