Dua Sphinx yang Menggambarkan Kakek Raja Tut Ditemukan di Mesir

Kepala Sphinx yang Ditemukan
Sumber :
  • Facebook/archaeologyworldwide.com

“Ini adalah salah satu pesta terpenting bagi Mesir kuno yang merayakan akhir tahun ke-30 kenaikan takhta raja,” kata Abdel Rahim Rihan, direktur penelitian di Kementerian Pariwisata dan Purbakala.

Ukiran Batu Firaun Mesir Kuno yang Belum Pernah Dipelajari di Mana Pun Ditemukan di Dekat Aswan

“Penggambaran festival ini menunjukkan raja di singgasananya dengan kekuatan penuh, dengan kerumunan orang di sekitarnya gembira dan gembira, menunggu pidatonya yang menjanjikan mereka pemerintahan 30 tahun lagi yang penuh kemakmuran dan kemewahan. Pada kesempatan ini, raja juga akan memberikan persembahan kepada para dewa.”

Para peneliti mengatakan dua sphinx batu kapur itu menggambarkan Amenhotep dengan hiasan kepala luwak, berjanggut dan kalung lebar, menurut pernyataan itu. Selama proses pemugaran, Sourouzian dan timnya juga menemukan prasasti di dada salah satu sphinx yang bertuliskan, "Kekasih dewa Amun-Ra", nama kerajaan Amenhotep.

Memburu Keberadaan Nefertiti yang Hilang dari Catatan Sejarah

Karena letaknya yang dekat dengan Sungai Nil, kuil firaun telah terendam banjir beberapa kali sepanjang sejarah dan kehancuran lebih lanjut disebabkan oleh gempa bumi sekitar tahun 1200 SM. 

Penggalian tersebut merupakan bagian dari Projek Konservasi Kuil Colossi of Memnon dan Amenhotep III, upaya bersama antara Kementerian Purbakala Mesir dan Institut Arkeologi Jerman untuk menggali dan melestarikan situs tersebut sejak tahun 1998. Para arkeolog telah melakukan upaya selama dua dekade terakhir untuk mengeringkan lebih banyak area di kompleks besar ini, namun prosesnya memakan waktu lama.

Penanggalan Radiokarbon Ungkap Kehidupan Roman Karanis di Mesir hingga Abad ke-7 Masehi

Peneliti mengatakan mereka akan terus berupaya memulihkan kuil serta Colossi of Memnon, dua patung batu raksasa Amenhotep III yang menandai pintu masuk ke kompleks pemakaman dan menyerupai sphinx yang baru ditemukan.

“Tugas utama kami dalam projek ini adalah mendokumentasikan, menyusun kembali dan merestorasi sisa-sisa terakhir kuil ini secara bertahap, kemudian menampilkan sisa-sisa monumental tersebut di tempat aslinya,” kata Sourouzian.