Medical Wellness dan Etnaprana: Minyak Akar Wangi untuk Masking, Perfuming, dan Tonic

Tanaman Akar Wangi
Sumber :
  • Balitro

Malang, WISATA - Rumput dengan rumpun menahun yang lebat, besar, padat, tumbuh tegak lurus, dan kompak, dikenal sebagai akar wangi (Oleum Chrysopogonis Zizaniodi), semakin menjadi perbincangan di kalangan petani dan pengusaha. Tidak hanya memberikan keindahan alam, namun tanaman ini juga memiliki potensi besar dalam dunia industri minyak esensial. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang budidaya, panen, dan pengolahan minyak akar wangi dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) dan mematuhi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Spa Tradisional Indonesia sebagai Warisan Wellness Nusantara

Budidaya yang Efektif dan Berkelanjutan

Akar wangi dapat diperbanyak secara vegetatif dengan memecah rumpun, yang terdiri dari satu atau beberapa tunas berukuran 15-20 cm, meliputi beberapa bagian akar. Rumpun ini nantinya dapat dijadikan bibit untuk perbanyakan vegetatif. Dengan pertumbuhan penuh setelah 24 bulan, tanaman ini bisa tumbuh hingga ketinggian 1-3 m. Keberhasilan budidaya sangat tergantung pada pemilihan umur panen yang tepat. Umur panen 24 bulan akan menghasilkan akar dengan mutu minyak yang tinggi.

Batangeh dan Uruik Minang: Ritual Etno Wellness Etnaprana untuk Keseimbangan Jiwa dan Raga

Panen yang Tepat Waktu dan Pascapanen yang Efisien

Proses panen akar wangi menjadi kunci utama dalam mendapatkan minyak berkualitas. Tanaman yang sudah berumur 24 bulan akan memberikan mutu minyak yang tinggi, meskipun kandungan minyaknya dalam akar akan sedikit menurun. Proses pascapanen melibatkan sortasi, pencucian, pengeringan, pemisahan bonggol, dan perajangan akar.

Wellness Etnaprana Spa: Cara Memakai Lulur yang Tepat untuk Mengatasi Daki

Pencucian dilakukan dengan hati-hati untuk melepaskan semua tanah yang menempel pada akar. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur atau mengering-anginkan akar pada tempat yang agak teduh. Setelah mencapai kadar air sekitar 15%, akar tersebut siap untuk proses destilasi.

Proses Destilasi yang Optimal

Sebelum proses destilasi, akar wangi harus dipisahkan dari bonggolnya dan dirajang menjadi potongan pendek. Proses ini bertujuan untuk memudahkan penguapan minyak, mengurangi sifat kamba bahan, dan memperluas permukaan suling. Destilasi uap dan air menjadi metode yang efektif untuk memperoleh minyak akar wangi berkualitas tinggi.

Spesifikasi Minyak Akar Wangi dan Kegunaannya

Minyak akar wangi memiliki ciri khas berupa cairan berwarna kuning muda hingga cokelat kemerahan dengan aroma khas akar wangi. Kelarutan minyak ini adalah 1:1 dalam etanol 80%. Kandungan kimianya melibatkan α-Vetivone, Vetiselinenol, Khusimol, dan β-Vetispirene. Minyak akar wangi memiliki berbagai kegunaan seperti masking, perfuming, dan sebagai tonic.

Dalam konteks keselamatan, minyak akar wangi memiliki nilai LD50 toksisitas akut oral > 5000 mg/Kg BB pada tikus dan nilai LD50 toksisitas akut dermal > 5000 mg/Kg BB pada kelinci. Data ini menunjukkan bahwa minyak akar wangi relatif aman digunakan dalam jumlah yang wajar.

Dengan begitu, minyak akar wangi bukan hanya menjadi pilihan yang tepat untuk industri, namun juga memberikan nilai tambah dalam pemenuhan kebutuhan akan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan. Dengan mengoptimalkan budidaya, panen, dan pengolahan, minyak akar wangi dapat menjadi elemen penting dalam industri wellness dan etnaprana.