Terjebak Mengejar Rakun, Anjing Ini Ditemukan Jadi Mumi dalam Batang Pohon setelah 20 Tahun
- Facebook/acharya balakrishnan
Waycross, WISATA – Benar-benar terjadi dalam batang sebuah pohon di Waycross, Georgia ditemukan anjing yang telah menjadi mumi.
Malangnya nasib anjing tersebut, ketika kemungkinan sedang memburu mangsanya, dia malah terjebak dalam batang pohon dan tidak ada yang menolongnya. Namun demikian, sekarang anjing tersebut menjadi bahan ajar dalam pembelajaran di sebuah museum.
Dilansir dari archaelogynewsnetwork.com, di museum yang Bernama ‘Southern Forest World’ di Waycross, Georgia, ada tunggul pohon yang berisi sisa-sisa anjing pemburu berusia empat tahun.
Hal yang mengejutkan adalah, tubuh anjing itu terpelihara dengan baik selama hampir 60 tahun meskipun tidak ada teknik mumifikasi ala Mesir yang digunakan untuk mengawetkannya.
Anjing yang mati itu ditemukan ketika penebang kayu perusahaan The Georgia Kraft Corp. memotong bagian atas pohon ek kastanye untuk memuatnya ke dalam truk pengangkut.
Anjing pemburu berbulu coklat dan putih itu terjebak di ruang kosong dalam kayu sekitar tahun 1960 dan mereka menemukan anjing sekitar dua dekade kemudian.
Menurut informasi, dia terjebak saat mengejar rakun dan mati kelaparan di Georgia.
Menurut Newsweek, anjing itu cukup berlari ke lubang di bagian bawah pohon dan para penebang menemukannya dalam keadaan kering, menjadi mumi dan membatu dalam perjuangan abadi untuk melarikan diri dari keadaan.
Fenomena aneh ini baru-baru ini dijelaskan oleh Kristina Killgrove – seorang antropolog biologi di University of West Florida yang mempelajari pembusukan pada manusia.
Setelah manusia atau hewan mati, mikroba dalam tubuh 'dibiarkan tidak terkendali oleh proses biologis yang membuat mereka tetap terkendali kehidupannya'. Mereka mulai memakan tubuh dan kemudian mikroorganisme dalam usus memulai proses pembusukan.
"Mereka tumbuh, mereka bereproduksi dan mereka mulai mengambil alih tubuh," kata Killgrove kepada Newsweek. "Itu bagian yang menjijikkan". Mayat membusuk dan bakteri, jamur, serangga, dan hewan lain datang untuk memakan sisa-sisanya.
Tapi, kasus dengan anjing yang kemudian diberi nama 'Stuckie' ini berbeda. Pohon ek kastanye mengandung bahan yang menyerap kelembaban dan mengeringkan lingkungannya, yaitu tanin. "Pengering" alami ini mencegah pembusukan anjing selama hampir 60 tahun.
Stuckie sekarang tinggal di sebuah museum yang dikenal sebagai Southern Forest World. "Dia anjing pemburu, jadi kami berasumsi bahwa dia mengejar sesuatu di pohon," kata Bertha Sue Dixon, yang mengelola sebuah museum bernama Southern Forest World.
Dixon percaya bahwa posisi dan bentuk pohon, dengan udara yang mengalir ke atas, juga membantu tubuh anjing menjadi seperti itu. "Itu seperti efek cerobong asap," Dixon menjelaskan. "Jadi apa pun yang memakan daging mati tidak akan pernah tahu dia (anjing) ada di dalam pohon."
Stuckie mungkin mengejar mangsa tetapi tidak pernah menangkapnya dan tidak ada yang menariknya keluar. Dia tewas dalam perangkap yang tidak disengaja, tetapi anjing, yang merupakan daya tarik utama Southern Forest World itu, masih melihat dunia hidup yang ditinggalkannya dengan rongga tanpa mata.
Stuckie – anjing mumi dapat dikunjungi secara langsung di Southern Forest World Museum yang buka dari Selasa hingga Sabtu dari jam 9 pagi hingga 2 siang