UGM: Khasiat Cabe Jawa sebagai Minuman Fungsional Penderita Diabetes

Mahasiswa UGM Teliti Cabe Jawa untuk Penderita Diabetes
Sumber :
  • ugm.ac.id

Yogyakarta, WISATA – Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 dan Alzheimer’s Disease merupakan penyakit dengan prevalensi yang meningkat, seiring bertambahnya usia.

Diprediksi, penderita Alzheimer di Indonesia pada tahun 2050 menjadi 3.999.285 orang. Sayangnya, terapi pengidap Diabetes terkini, menimbulkan efek samping gangguan gastrointestinal seperti mual dan muntah.

Melihat kondisi ini, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menemukan khasiat neuroprotektif dari kombucha cabe (cabai) Jawa sebagai minuman fungsional penderita Diabetes Melitus (DM) dengan risiko komplikasi Alzheimer’s Disease (AD).

Penelitian ini diketuai Eri Dwi Suyanti dengan melibatkan rekan-rekannya, yaitu Salma Mutiara Tsani, Fithratun Nastiti, Wafiq Hanifah, dan Marcellino Maatita.

Mereka berasal dari lintas jurusan di UGM, meliputi kedokteran, biologi, dan farmasi, yang berkolaborasi untuk mengungkap khasiat kombucha cabai jawa dalam bidang kedokteran, dibawah pendampingan dr. Arta Farmawati, Ph.D.

Eri Dwi Suyanti mengatakan cabai Jawa mengandung senyawa bioaktif piperin yang memiliki efek antidiabetes, dan dapat dikembangkan dalam bentuk minuman fungsional kombucha.

“Kombucha kita pilih sebagai minuman fermentasi yang memiliki efek antihiperglikemik,” kata Suyanti (23/11/2023).

Dari hasil penelitian skala laboratorium yang mereka lakukan terungkap, senyawa bioaktif kombucha cabai Jawa menunjukkan khasiatnya yang bernilai tinggi.

Kombucha cabai Jawa dapat memberikan khasiat neuroprotektif dengan menghambat suatu aktivitas enzim penyebab Alzheimer pada penderita Diabetes.  

“Uji pada hewan, coba membuktikan bahwa kombucha cabai Jawa mampu mempertahankan memori spasial tikus hewan coba,” katanya.

Penelitian yang bertema khasiat cabai Jawa ini diajukan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) dan telah berhasil memperoleh dukungan pendanaan untuk kelangsungan penelitian secara keseluruhan, mulai dari pengurusan ethical clearance, hingga pembiayaan eksperimen. Dukungan diperoleh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Meski baru penelitian awal, imbuh Eri, ia berharap risetnya bisa berpotensi membawa harapan baru dalam pengobatan penyakit Alzheimer melalui manfaat kekayaan alam Indonesia.

“Besar harapan kita, pengetahuan ini dapat dilanjutkan ke fase uji klinis hingga suatu saat kelak, penelitian ini dapat secara aktif memberikan proteksi bagi penderita Diabetes dengan risiko komplikasi Alzheimer,” pungkasnya.

(Sumber: ugm.ac.id)

Proyeksi Ekonomi Global dan Dampaknya Terhadap Indonesia: Analisis Terkini