Jules Evans: Dari Krisis Mental ke Panggung Filsafat Dunia
Selasa, 15 Juli 2025 - 03:21 WIB
Sumber :
- Cuplikan layar
Pada tahun 2012, Jules Evans menerbitkan Philosophy for Life and Other Dangerous Situations, buku yang mengubahnya dari seseorang yang mencari jawaban menjadi sosok yang membantu jutaan orang menemukan makna.
Buku ini bukan hanya mengulas filsafat secara akademik, tetapi mengaitkannya langsung dengan krisis kehidupan nyata—kecemasan, trauma, kegagalan, dan pencarian jati diri.
Ia memperkenalkan konsep-konsep seperti:
- Premeditatio malorum (membayangkan kemungkinan buruk untuk memperkuat mental)
- Dikotomi kendali (membedakan antara apa yang bisa dan tidak bisa kita kendalikan)
- Jurnal Stoik harian (melatih refleksi diri dan ketenangan)
Baca Juga :
Pierre Hadot dan Kebebasan Sejati: Filsafat Bukan Hanya Pengetahuan, tetapi Cara Menjadi Manusia
Membangun Jembatan antara Filsafat dan Psikologi
Jules Evans tidak berhenti pada buku. Ia kemudian aktif sebagai:
- Direktur proyek di Centre for the History of the Emotions di Queen Mary University of London
- Pembicara di berbagai konferensi internasional tentang kesehatan mental, pengembangan diri, dan spiritualitas sekuler
- Kontributor untuk media seperti The Guardian, BBC, dan TEDx, dengan pesan utama: “Filsafat kuno adalah cahaya yang tak padam untuk dunia modern.”
Halaman Selanjutnya
Dengan pendekatannya yang jujur dan terbuka tentang perjalanan pribadinya, Evans menjadi jembatan hidup antara kebijaksanaan kuno dan kebutuhan psikologis masa kini.