Seneca: “Tarik Dirimu ke Dalam, Sedalam yang Kamu Bisa”
- Cuplikan layar
Ini bisa diwujudkan melalui:
- Jurnal pribadi: Menulis pikiran dan emosi setiap hari.
- Meditasi atau perenungan: Duduk tenang beberapa menit untuk menyadari napas dan keadaan batin.
- Detoks digital: Membatasi waktu media sosial dan paparan informasi yang tidak perlu.
- Waktu sunyi: Memberi waktu tanpa distraksi untuk berpikir, merenung, dan mengenal diri.
Mengapa Ini Penting?
Seneca menyadari bahwa kebijaksanaan tidak datang dari keramaian, tetapi dari kesunyian yang produktif. Kita tidak bisa membuat keputusan yang jernih jika terus terganggu oleh hal-hal luar. Menarik diri ke dalam adalah cara untuk menyaring apa yang penting, menenangkan badai emosi, dan kembali melihat dunia dengan mata yang lebih jernih.
Bahkan bagi mereka yang hidup di era modern, kebiasaan ini sangat relevan. Dengan tekanan kerja, ekspektasi sosial, dan krisis identitas yang kerap muncul, menemukan kembali pusat diri adalah kunci kesehatan mental dan emosional.
Menjadi Sahabat Diri Sendiri
Saat menarik diri ke dalam, kita belajar untuk mendengarkan suara hati sendiri. Kita belajar menerima kekurangan, mengakui rasa takut, dan memaafkan diri atas kegagalan. Di sanalah kita menjadi sahabat bagi diri sendiri, bukan musuh.