Hidup Selaras dengan Alam: Ajaran Stoik Chrysippus yang Terlupakan

Chrysippus
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA — Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang dipenuhi dengan kecepatan, keserakahan, dan alienasi dari alam, ajaran-ajaran filsafat kuno tampak semakin relevan. Salah satu ajaran yang patut diangkat kembali adalah gagasan hidup selaras dengan alam dari Chrysippus, filsuf Stoik asal Yunani yang hidup pada abad ke-3 SM. Sebagai penyusun sistem Stoikisme yang lebih matang dan logis, Chrysippus menekankan bahwa hidup manusia akan lebih bermakna jika mengikuti hukum-hukum alam yang rasional dan teratur.

"Filsafat Tidak Dilahirkan dari Rasa Ingin Tahu, tetapi dari Rasa Cemas": Pesan Mendalam Pierre Hadot

Ajaran ini bukan sekadar tentang pelestarian lingkungan, melainkan mencakup pemahaman mendalam tentang keselarasan antara akal manusia dan tatanan semesta, yang menjadi kunci bagi ketenangan batin, kebajikan, dan kehidupan yang utuh.

Siapa Chrysippus dan Apa yang Ia Ajarkan?

Socrates dan Rahasia Hidup Bahagia: Mengapa Hidup yang Baik Lebih Penting daripada Sekadar Hidup

Chrysippus dari Soli adalah tokoh utama dalam pengembangan filsafat Stoikisme setelah Zeno dari Citium dan Cleanthes. Ia menulis lebih dari 700 karya, yang meskipun sebagian besar telah hilang, namun tetap berpengaruh besar melalui kutipan dan referensi para filsuf setelahnya.

Salah satu ide sentral dalam ajarannya adalah bahwa logos (akal semesta) mengatur segala sesuatu, dan manusia sebagai makhluk rasional memiliki tugas untuk hidup sejalan dengan logos tersebut. Dengan kata lain, menjalani hidup sesuai dengan sifat alami manusia: berpikir, bersikap adil, bijaksana, dan mengendalikan diri.

Setiap Hari Adalah Latihan Karakter: Cara Hidup Stoik

“Hidup selaras dengan alam berarti hidup dalam kebajikan, karena alam telah mengatur kita untuk menjadi makhluk rasional.” — Chrysippus

Mengapa Ajaran Ini Terlupakan?

Di era globalisasi dan kapitalisme digital, banyak orang terjebak dalam perlombaan tanpa akhir untuk mengejar materi, validasi sosial, dan pencapaian eksternal. Akibatnya, mereka kehilangan koneksi dengan diri mereka sendiri dan dengan dunia alamiah di sekitarnya. Ajaran Chrysippus—yang menempatkan kehidupan yang tenang, bermakna, dan rasional sebagai tujuan utama—sering kali dianggap usang atau tidak praktis.

Padahal, justru di zaman modern ini kita menghadapi krisis yang menunjukkan pentingnya kembali pada keseimbangan dan kesederhanaan, dua nilai utama dalam hidup yang selaras dengan alam.

Prinsip-Prinsip Hidup Selaras dengan Alam Menurut Chrysippus

1. Menerima Hukum Alam dan Ketidakkekalan Hidup
Chrysippus mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta berjalan sesuai dengan rantai sebab-akibat. Kehilangan, kematian, perubahan, dan penderitaan adalah bagian dari tatanan alamiah. Ketika kita menerima ini dengan hati yang lapang, kita tidak akan mudah goyah oleh peristiwa eksternal.

2. Mengembangkan Akal Sejalan dengan Alam Semesta
Sebagai bagian dari alam, manusia diberi akal untuk mengarahkan hidupnya. Chrysippus mendorong kita menggunakan rasionalitas untuk membuat keputusan, bukan berdasarkan emosi yang liar atau dorongan sesaat. Dalam hal ini, berpikir sebelum bertindak adalah bentuk tertinggi dari kehidupan yang seimbang.

3. Menjalani Hidup dalam Kebajikan dan Kesederhanaan
Bagi Chrysippus, hidup yang baik bukanlah hidup yang penuh dengan kemewahan, tetapi hidup yang diisi dengan kebajikan. Dengan menjunjung tinggi keadilan, keberanian, pengendalian diri, dan kebijaksanaan, manusia menjalankan perannya sebagai bagian dari kosmos secara optimal.

4. Menjaga Keseimbangan dengan Lingkungan
Meski tidak secara langsung berbicara tentang lingkungan seperti dalam konteks modern, gagasan hidup sesuai alam dapat dimaknai sebagai menghormati dan tidak merusak tatanan alam, termasuk dalam cara kita berproduksi, mengonsumsi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Relevansi Hidup Selaras dengan Alam di Zaman Sekarang

1. Mengurangi Stres dan Tekanan Hidup
Ketika kita menyadari bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan dan bahwa kita hanya perlu fokus pada apa yang bisa kita atur, beban hidup menjadi jauh lebih ringan. Inilah yang oleh Chrysippus disebut sebagai bentuk tertinggi dari kebijaksanaan hidup.

2. Menghadirkan Makna dalam Kesederhanaan
Kita tidak perlu kehidupan yang mewah untuk merasa bahagia. Chrysippus mengajarkan bahwa makna hidup terletak pada seberapa selaras kita dengan sifat alami manusia itu sendiri—menjadi baik, adil, dan bijaksana.

3. Menjaga Hubungan yang Sehat dengan Sesama dan Lingkungan
Ketika seseorang hidup sesuai dengan nilai-nilai kebajikan, maka secara alami ia akan memperlakukan orang lain dengan hormat, dan tidak akan mengeksploitasi alam secara berlebihan. Ini adalah dasar dari kehidupan sosial dan ekologis yang berkelanjutan.

Cara Praktis Menerapkan Ajaran Chrysippus Hari Ini

  • Meditasi Stoik setiap pagi dan malam, dengan menanyakan: “Apakah saya hidup sesuai dengan alam saya sebagai manusia hari ini?”
  • Kurangi konsumsi berlebihan, dan prioritaskan kebutuhan daripada keinginan.
  • Latih pengendalian emosi, terutama ketika menghadapi hal-hal di luar kendali Anda.
  • Bangun koneksi dengan alam, melalui kegiatan seperti berkebun, jalan kaki di ruang terbuka, atau refleksi di alam bebas.
  • Praktikkan kebajikan dalam tindakan nyata: jujur dalam kerja, adil dalam keputusan, dan sabar dalam proses.

Penutup

Ajaran Chrysippus tentang hidup selaras dengan alam adalah warisan berharga yang layak dihidupkan kembali, terutama di era yang serba cepat dan penuh disrupsi ini. Ia mengingatkan kita bahwa untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan sejati, kita harus menyelaraskan cara hidup kita dengan hakikat manusia yang sejati—sebagai makhluk rasional yang hidup dalam tatanan alam semesta yang teratur.

Ketika kita kembali hidup sesuai dengan alam—bukan melawannya—kita bukan hanya menjadi lebih damai, tapi juga menjadi lebih manusiawi.