“Kaya Itu Bukan Punya Banyak, Tapi Butuh Sedikit” – Epictetus

Epictetus Tokoh Filsafat Stoikisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Kita hidup dalam masyarakat yang mendefinisikan kesuksesan berdasarkan angka: jumlah pengikut, gaji bulanan, ukuran rumah. Tapi filsafat Stoik mengajak kita untuk berpikir sebaliknya: berapa banyak yang kita butuhkan agar merasa cukup? Jika kita selalu ingin lebih, kapan kita akan berhenti?

10 Gagasan Besar dalam Buku ‘Philosophy for Life’ Karya Jules Evans yang Bisa Mengubah Cara Pandang Anda

Epictetus memberikan jawaban sederhana: ketika kita mampu membatasi keinginan, kita telah mencapai kekayaan sejati. Karena orang yang terus merasa kurang, meski memiliki segalanya, tetap saja merasa miskin.

Pelajaran Stoikisme dalam Menyikapi Kekayaan

Menurut Seneca: Bagi Keserakahan, Seluruh Alam Pun Terasa Kurang

Ajaran Epictetus menggarisbawahi pentingnya membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Menurutnya, banyak penderitaan manusia bukan berasal dari kekurangan, tetapi dari ambisi yang tidak terkendali.

Dalam konteks ini, Stoikisme mengajarkan:

Seneca: Berdamai dengan Kemiskinan adalah Kekayaan Sejati

1.     Bersyukur atas apa yang sudah dimiliki.

2.     Menerima kenyataan hidup tanpa keluhan.

Halaman Selanjutnya
img_title