Massimo Pigliucci Jelaskan Pentingnya Merenung tentang Kematian: Jalan Menuju Hidup yang Bermakna
Kamis, 12 Juni 2025 - 00:32 WIB
Sumber :
- Cuplikan layar
Latihan Harian Stoik: Mengingat Kematian
Pigliucci mengusulkan beberapa latihan sederhana yang bisa dilakukan siapa saja untuk mengintegrasikan renungan tentang kematian ke dalam rutinitas:
- Sebelum tidur, tanyakan pada diri sendiri: “Jika hari ini adalah hari terakhirku, apakah aku telah hidup dengan baik?”
- Bacalah kutipan Stoik tentang kematian, seperti dari Marcus Aurelius: “Kamu bisa meninggalkan hidup sekarang. Biarkan itu menentukan apa yang kamu pikirkan dan lakukan.”
- Tuliskan rasa syukur terhadap momen-momen kecil yang terjadi hari ini. Kesadaran akan kematian membuat kita menghargai hal-hal sederhana.
Bukan Pesimisme, Tapi Kebijaksanaan
Baca Juga :
Kehidupan Sederhana, Jiwa yang Damai: Rahasia Ryan Holiday Menemukan Ketenteraman di Dunia yang Bising
Meski terdengar suram, Pigliucci menekankan bahwa Stoisisme tidaklah pesimis. Justru sebaliknya, ia adalah filsafat tentang harapan dan tanggung jawab pribadi. Dengan merenung tentang kematian, kita tidak menjadi pasrah, tapi lebih berani dan bersungguh-sungguh menjalani hidup.
“Orang Stoik tidak menghindari kenyataan,” kata Pigliucci, “mereka menghadapinya dengan akal sehat dan hati yang tenang. Memento mori bukanlah seruan untuk putus asa, tetapi ajakan untuk hidup sepenuhnya.”
Kesimpulan: Kematian Membentuk Kehidupan
Halaman Selanjutnya
Bagi Massimo Pigliucci, renungan tentang kematian adalah elemen penting dari kehidupan yang bermakna. Ia bukanlah ajakan untuk murung, melainkan panggilan untuk sadar akan keindahan dan keterbatasan hidup. Ketika seseorang benar-benar memahami bahwa hidup ini sementara, maka ia akan lebih mencintai hidup—bukan dengan ketakutan, tapi dengan rasa syukur dan kebijaksanaan.