Ryan Holiday: Kebijaksanaan Tidak Datang dari Banyak Bicara, Tetapi dari Banyak Mendengar
- Cuplikan Layar
Epictetus, salah satu filsuf Stoik besar, bahkan mengajarkan bahwa kita punya dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Gagasan ini selaras dengan pemikiran Holiday, yang melihat mendengar sebagai tindakan aktif yang mendatangkan pemahaman, bukan kelemahan.
Relevansi di Era Digital
Di tengah dominasi opini cepat, komentar instan, dan respons spontan di dunia maya, nilai mendengar nyaris terlupakan. Budaya digital mendorong orang untuk menjadi "pembicara" instan tanpa sempat memahami konteks dan perasaan orang lain. Di sinilah nilai kutipan Ryan Holiday terasa sangat relevan: kita perlu mengembalikan budaya mendengar sebagai jalan menuju kebijaksanaan sejati.
Mendengar berarti membuka ruang untuk perspektif lain, memahami kondisi sosial, menerima kritik, dan memperkaya pikiran sebelum melontarkan argumen. Dalam konteks sosial maupun profesional, keterampilan mendengar kini menjadi salah satu aspek penting dalam kepemimpinan, kolaborasi, dan pengambilan keputusan yang matang.
Cara Meningkatkan Kebiasaan Mendengar Menurut Stoik
Ryan Holiday dan ajaran Stoik memberi beberapa panduan sederhana tapi mendalam untuk melatih seni mendengar sebagai jalan menuju kebijaksanaan:
1. Latih keheningan batin. Jangan terburu-buru menjawab. Luangkan waktu untuk benar-benar memahami.