Chrysippus: Arsitek Kedua Filsafat Stoik yang Terlupakan, namun Berpengaruh Besar
- Cuplikan Layar
- Logika dibutuhkan untuk berpikir benar.
- Fisika digunakan untuk memahami hukum alam semesta.
- Etika adalah seni hidup sesuai dengan hukum alam dan akal sehat.
Baginya, hidup yang bajik adalah hidup yang selaras dengan akal (logos), karena hanya kebajikanlah yang merupakan kebaikan sejati. Kekayaan, ketenaran, bahkan kesehatan tidak memiliki nilai moral sejati jika tidak didasari oleh kebajikan.
Pelopor Logika Proposisional
Salah satu warisan terbesar Chrysippus adalah kontribusinya dalam bidang logika. Ia mengembangkan logika proposisional — sistem logika yang memperlakukan kalimat sebagai satu kesatuan yang bisa benar atau salah.
Ia memperkenalkan prinsip-prinsip inferensi seperti:
- Modus ponens (Jika A, maka B. A terjadi, maka B terjadi)
- Modus tollens (Jika A, maka B. B tidak terjadi, maka A tidak terjadi)
Beberapa gagasannya bahkan dianggap lebih maju dari Aristoteles pada masanya. Karena itu, tidak sedikit ahli logika modern menyebut Chrysippus sebagai bapak logika proposisional, jauh sebelum Frege dan Bertrand Russell muncul berabad-abad kemudian.