Seneca: “A happy life is one which is in accordance with its own nature.”
- Cuplikan layar
1. Kenali diri sendiri. Apa yang membuat Anda merasa hidup? Apa nilai yang Anda pegang? Apa yang Anda sukai dan tidak sukai?
2. Lepaskan standar eksternal. Jangan biarkan ekspektasi media sosial, keluarga, atau masyarakat menentukan siapa Anda.
3. Hargai proses, bukan hanya hasil. Hidup selaras dengan kodrat berarti menikmati perjalanan, bukan hanya menantikan pencapaian.
4. Terima diri apa adanya. Kelemahan, kegagalan, dan kekurangan bukanlah hambatan untuk bahagia—melainkan bagian dari kodrat manusia.
Seneca dan Relevansi Kekinian
Pemikiran Seneca tetap relevan hingga hari ini karena ia memahami bahwa penderitaan manusia sering kali berasal dari konflik internal—antara siapa kita sebenarnya dan siapa yang kita “pikir” harus kita jadi.
Dengan mengingatkan bahwa hidup yang bahagia adalah hidup yang sesuai dengan kodratnya sendiri, Seneca mengajak kita untuk kembali ke dalam, menemukan keseimbangan, dan menjalani hidup secara otentik.