Seneca: Kebahagiaan Tak Akan Pernah Mampir Pada Mereka yang Terasing dari Kebenaran
- Cuplikan layar
2. Dengan dibohongi. Sementara itu, mereka yang ditipu juga akan mengalami luka batin yang dalam. Rasa percaya mereka dikhianati, keyakinan terhadap dunia dan sesama menjadi goyah. Ketika kita hidup dalam kebohongan yang tidak kita sadari, kita berjalan di jalan gelap tanpa peta yang benar.
Keduanya — si pembohong maupun korban kebohongan — telah terlempar keluar dari “pale of truth”, dan kehilangan arah untuk mencapai kebahagiaan sejati.
Masyarakat Modern: Di Antara Kebohongan dan Kepalsuan
Di era informasi saat ini, kebenaran menjadi barang langka. Media sosial dipenuhi narasi palsu, berita bohong, hingga manipulasi citra yang membuat realitas menjadi kabur. Banyak orang berpura-pura bahagia, kaya, atau sukses demi validasi semu, padahal di balik layar hidup mereka penuh kegelisahan dan kehampaan.
Seneca seakan berbicara kepada zaman ini: kebahagiaan tak bisa dibangun dari kebohongan. Baik kebohongan yang kita ciptakan untuk diri sendiri, maupun kebohongan yang kita telan dari lingkungan sekitar.
Jalan Kembali ke Kebenaran
Lalu bagaimana kita bisa menjaga diri tetap berada dalam wilayah kebenaran? Seneca mengajarkan beberapa prinsip Stoik yang tetap relevan: