Marcus Aurelius: “Terimalah Hal-Hal yang Diikat oleh Takdir, dan Cintailah Orang-Orang yang Dihadirkan ...”
- Cuplikan layar
Bagian kedua dari kutipan tersebut menyoroti aspek hubungan manusia: “Cintailah orang-orang yang dihadirkan takdir dalam hidupmu.” Dalam hidup, kita tidak bisa memilih semua orang yang hadir di sekitar kita—rekan kerja, tetangga, anggota keluarga, atau bahkan pasangan yang datang dalam cara-cara tak terduga.
Marcus Aurelius mengajak kita bukan hanya untuk menerima kehadiran mereka, tetapi mencintai mereka dengan sepenuh hati. Bukan cinta karena kewajiban, melainkan cinta yang tulus sebagai bentuk penghargaan terhadap keterikatan manusiawi yang diciptakan oleh takdir.
Cinta, dalam konteks Stoik, bukan soal emosi berlebihan, melainkan soal pengakuan terhadap nilai dan martabat orang lain sebagai sesama manusia yang sedang menempuh jalan hidup mereka sendiri.
Melibatkan Hati Sepenuhnya
Frasa "but do so with all your heart" memberi pesan kuat: jangan setengah hati dalam penerimaan dan cinta. Jika takdir membawa kita pada situasi tertentu dan orang-orang tertentu, maka hadapilah dan jalani relasi itu dengan sepenuh hati. Dengan penuh keikhlasan, ketulusan, dan cinta yang tidak bersyarat.
Ini bukanlah bentuk kelemahan. Justru, dalam filosofi Marcus Aurelius, ini adalah bentuk kekuatan tertinggi: menjalani hidup dengan penuh penerimaan dan ketulusan di tengah dunia yang penuh gejolak.
Relevansi dalam Kehidupan Modern