Massimo Pigliucci: Jika Ingin Hidup Damai, Belajarlah untuk Melepaskan Hal-Hal yang Tidak Bisa Kamu Miliki Selamanya

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA – Banyak dari kita menghabiskan waktu dan energi mengejar sesuatu yang pada akhirnya tidak bisa kita genggam selamanya—entah itu harta, status, atau bahkan hubungan. Filsuf modern dan tokoh Stoikisme, Massimo Pigliucci, memberikan pengingat yang menenangkan:
"Jika kamu ingin hidup damai, belajarlah untuk melepaskan hal-hal yang tidak bisa kamu miliki selamanya."

Marcus Aurelius: “Kekuatan Sejati Adalah Pengendalian Diri”

Melepaskan Bukan Berarti Menyerah

Dalam ajaran Stoik, termasuk yang ditulis Pigliucci dalam bukunya How to Be a Stoic, kita diajak untuk menyadari bahwa kehidupan bersifat sementara. Semua hal materi dan bahkan kondisi emosional akan datang dan pergi. Oleh karena itu, belajar melepaskan adalah bagian penting dari kedamaian batin.

Marcus Aurelius: “Jangan Biarkan Kebahagiaanmu Tergantung pada Hal-Hal yang Berada di Luar Kendalimu”

Melepaskan bukan berarti putus asa atau menyerah. Sebaliknya, itu adalah bentuk kebijaksanaan dan kekuatan—menyadari batas kendali kita dan menerima kenyataan dengan lapang dada.

Mengapa Melepaskan Itu Penting?

Marcus Aurelius: “Kebahagiaan adalah Ketika Kamu Selaras dengan Dirimu Sendiri”

1.     Mengurangi Stres dan Kecemasan
Kita sering merasa terbebani karena menggenggam sesuatu terlalu erat. Melepaskan membuka ruang untuk kelegaan.

2.     Meningkatkan Fokus pada Hal yang Bermakna
Dengan melepaskan yang tak bisa dikendalikan, kita bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar berharga.

3.     Memberi Ruang untuk Pertumbuhan Pribadi
Kadang kita terjebak dalam masa lalu atau ekspektasi yang tak realistis. Melepaskan membuat kita lebih terbuka pada kemungkinan baru.

Latihan Stoik untuk Belajar Melepaskan

Massimo Pigliucci menganjurkan refleksi harian untuk membedakan antara hal yang bisa kita kontrol dan yang tidak. Beberapa praktik sederhana:

  • Tulis di jurnal: apa yang sedang kamu pegang terlalu erat?
  • Renungkan: apakah hal ini akan penting 5–10 tahun dari sekarang?
  • Latih rasa syukur untuk hal-hal yang kamu miliki saat ini.

Kedamaian Itu Dimulai dari Dalam

Dalam dunia yang penuh perubahan, orang bijak bukan yang menolak perubahan, tetapi yang bisa menari bersama perubahan itu. Kedamaian sejati datang saat kita berhenti menuntut agar dunia sesuai keinginan kita, dan mulai menerima apa adanya dengan pikiran jernih.

Kesimpulan

Seperti kata Massimo Pigliucci, “Jika kamu ingin hidup damai, belajarlah untuk melepaskan hal-hal yang tidak bisa kamu miliki selamanya.”
Kata-kata ini mengingatkan kita bahwa kebebasan batin dan ketenangan bukan berasal dari memiliki segalanya, tetapi dari kemampuan untuk melepaskan dengan bijak.