Makna Penghinaan Menurut Epictetus: Bukan Apa yang Dikatakan Orang, Tapi Bagaimana Kita Menyikapinya
- Cuplikan layar
Relevansi di Era Media Sosial
Di zaman media sosial, komentar jahat dan ujaran kebencian sangat mudah ditemukan. Setiap orang bisa menjadi "korban" kata-kata dari orang asing. Banyak orang mengalami stres, depresi, bahkan kehilangan rasa percaya diri karena dihujani komentar negatif.
Namun, jika kita mengadopsi pandangan Epictetus, kita akan menyadari bahwa kata-kata tersebut hanya menjadi masalah jika kita mengizinkannya masuk ke dalam pikiran kita. Ketika kita tidak menganggap kata-kata itu sebagai kebenaran atau ancaman, maka kekuatannya pun lenyap.
Mengapa Ini Penting untuk Kesehatan Mental
Pemahaman ini penting, bukan hanya dari segi filsafat, tapi juga psikologi modern. Banyak teknik terapi, seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), mendasarkan diri pada prinsip yang sama: bukan kejadian yang membuat kita menderita, tapi pikiran kita tentang kejadian itu.
Dengan memisahkan stimulus (perkataan orang) dari respon (perasaan kita), kita mendapatkan ruang untuk berpikir, merenung, dan memilih respons yang lebih sehat. Ini berarti:
- Kita bisa tetap tenang ketika dikritik.
- Kita tidak perlu balas menghina saat diserang.
- Kita tidak merasa berharga lebih rendah hanya karena orang lain berkata demikian.