Marcus Aurelius: Lakukan Setiap Tindakan Seolah Itu Adalah yang Terakhir
- Cuplikan layar
Dalam dunia kerja dan bisnis, prinsip Marcus Aurelius juga mulai diadopsi sebagai pendekatan baru dalam mengelola produktivitas. Bekerja tidak lagi hanya soal target atau keuntungan semata, melainkan tentang kualitas tindakan.
“Melakukan setiap tugas dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab menciptakan kepuasan kerja yang lebih dalam,” ujar Anita Pranata, pelatih kepemimpinan dari Surabaya. Menurutnya, filosofi ini membantu para profesional untuk tidak menunda pekerjaan penting dan menghindari distraksi yang tidak esensial.
Ia mencontohkan bagaimana banyak manajer kini mulai mendorong tim mereka untuk lebih fokus pada dampak pekerjaan, bukan sekadar jumlah jam kerja. “Ketika seseorang menyadari bahwa hari ini bisa jadi hari terakhirnya, ia akan bekerja dengan semangat terbaiknya.”
Relevansi untuk Generasi Muda
Di tengah tekanan sosial media, krisis identitas, dan ketidakpastian masa depan, generasi muda juga mulai melirik pemikiran-pemikiran Stoik seperti yang diajarkan Marcus Aurelius. Banyak akun motivasi, podcast pengembangan diri, dan komunitas diskusi mulai menyebarkan pesan tentang hidup penuh kesadaran.
“Generasi muda hari ini haus akan makna. Mereka tidak ingin hidup hanya sekadar bertahan, tapi ingin hidup dengan autentik,” kata Nabila Rizky, pendiri komunitas diskusi Stoik di Bandung. Ia menyebutkan bahwa komunitasnya rutin mengadakan sesi refleksi di mana anggotanya diminta untuk menuliskan satu tindakan bermakna setiap hari.
“Dengan berpikir bahwa hari ini bisa jadi hari terakhir, kami belajar untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Kami mulai berani meminta maaf, mengucapkan terima kasih, dan mencoba hal baru tanpa takut gagal,” ujarnya.