Sun Tzu: Prajurit Hebat Bertempur dengan Strategi Sendiri atau Tidak Bertempur Sama Sekali
Kamis, 15 Mei 2025 - 02:01 WIB
Sumber :
- Cuplikan layar
4. Tunda Tindakan Jika Perlu: Jika kondisi belum mendukung, tunda tindakan hingga situasi lebih menguntungkan.
Baca Juga :
Keputusan Terbaik Lahir dari Pikiran yang Tenang: Pelajaran Berharga dari Robert Rosenkranz
5. Fokus pada Tujuan Organisasi: Pastikan bahwa tindakan yang diambil selaras dengan visi dan misi organisasi atau negara.
Relevansi Ajaran Sun Tzu di Era Modern
Meskipun Sun Tzu hidup lebih dari dua ribu tahun yang lalu, ajarannya tetap relevan hingga saat ini. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, godaan untuk mengambil tindakan secara impulsif sangat besar. Namun, pemimpin yang mampu menahan diri dan berpikir secara strategis akan lebih berhasil dalam mencapai tujuan jangka panjang.
Contoh Kasus dalam Dunia Nyata
- Bisnis: Seorang CEO yang tergesa-gesa meluncurkan produk baru tanpa riset pasar yang memadai berakhir dengan penjualan yang rendah dan kerugian finansial.
- Politik: Seorang kepala negara yang mengambil keputusan kebijakan tanpa konsultasi dengan ahli mengakibatkan ketidakpuasan publik dan protes massal.
- Militer: Seorang komandan yang memerintahkan serangan tanpa intelijen yang akurat mengakibatkan kekalahan dan korban jiwa yang besar.
Baca Juga :
Sun Tzu: “In the Midst of Chaos, There Is Also Opportunity” — Peluang Tumbuh di Tengah Kekacauan
Kesimpulan: Kepemimpinan yang Bijaksana Mengutamakan Strategi
Halaman Selanjutnya
Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk merancang dan melaksanakan strategi yang matang. Seperti yang diajarkan oleh Sun Tzu, tindakan yang diambil tanpa perencanaan yang jelas tidak hanya tidak efektif, tetapi juga berpotensi merusak organisasi atau negara yang dipimpin. Oleh karena itu, pemimpin harus selalu berusaha untuk berpikir strategis, memilih waktu yang tepat untuk bertindak, dan fokus pada kepentingan jangka panjang.