3 Latihan Stoik dari Marcus Aurelius: Tangguh, Fokus, dan Berintegritas
- Cuplikan layar
Dalam masa-masa sulit, Marcus sering menulis untuk menguatkan dirinya sendiri. Salah satu caranya adalah dengan mengingat kualitas hebat dari orang-orang di sekitarnya. Kita pun bisa melakukan hal yang sama.
“Saat kamu butuh dorongan semangat, pikirkan kualitas orang-orang di sekitarmu: semangat si A, kerendahan hati si B, kemurahan hati si C, dan seterusnya. Tidak ada yang lebih menguatkan daripada melihat kebajikan hidup di dalam orang lain.”
Daripada merasa iri, Marcus menyarankan agar kita mengambil inspirasi dari mereka. Jadikan energi mereka sebagai bahan bakar untuk bertumbuh dan memperbaiki diri.
3. Fokus pada Saat Ini
Marcus sangat paham godaan pikiran untuk terus membayangkan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Namun, ia memperingatkan agar kita tidak larut dalam ketakutan masa depan atau penyesalan masa lalu. Kekuatan kita ada pada saat ini.
“Jangan biarkan imajinasimu dihancurkan oleh kehidupan secara keseluruhan. Jangan bayangkan semua hal buruk sekaligus. Hadapi situasi yang ada saat ini, lalu tanya: ‘Mengapa ini terasa begitu berat? Apa aku benar-benar tidak sanggup?’ Kamu akan malu menjawabnya.”
Ia menegaskan bahwa masa lalu dan masa depan tidak punya kuasa atas kita—hanya saat ini yang bisa kita kendalikan. Dan bahkan saat ini pun, bisa kita atur batasnya. Fokus pada apa yang bisa kamu lakukan sekarang.