Epikuros: “Ketenangan Jiwa Lebih Berharga dari Segala Harta Benda”
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA — Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang dipenuhi dengan ambisi mengejar kekayaan, jabatan, dan prestise sosial, sebuah kutipan dari filsuf Yunani kuno, Epikuros, kembali menjadi bahan renungan banyak kalangan: “Ketenangan jiwa lebih berharga dari segala harta benda.”
Epikuros, seorang tokoh filsafat yang hidup sekitar abad ke-3 SM, dikenal karena ajaran-ajarannya tentang kebahagiaan sejati yang bersumber dari dalam diri, bukan dari kekayaan luar. Dalam pandangannya, manusia seringkali terperangkap dalam ilusi bahwa harta benda dapat memberikan rasa aman dan bahagia, padahal ketenangan jiwa justru menjadi kunci utama dalam menjalani hidup yang bermakna.
Harta Tak Menjamin Kebahagiaan
Menurut Epikuros, ketenangan jiwa—atau ataraxia dalam bahasa Yunani—adalah keadaan mental bebas dari kecemasan dan gangguan emosional. Ia menekankan bahwa kebahagiaan bukanlah hasil dari akumulasi kekayaan, tetapi kemampuan untuk merasa cukup, menerima keadaan, dan hidup dalam kesadaran.
Psikolog dan peneliti perilaku, Dr. M. Dimas Gunawan dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa filosofi Epikuros sangat relevan dengan kondisi psikososial saat ini. “Banyak orang mengejar uang dan aset, tetapi tetap merasa tidak tenang. Itu karena pikiran mereka dipenuhi oleh kekhawatiran kehilangan, tekanan sosial, dan kecemasan akan masa depan,” ungkapnya.
Dalam berbagai studi psikologi positif, ditemukan bahwa kesejahteraan emosional lebih erat kaitannya dengan kualitas hubungan sosial, waktu istirahat, dan aktivitas yang bermakna, dibandingkan dengan jumlah kekayaan yang dimiliki.
Kesederhanaan Sebagai Jalan Menuju Damai