“Kita Lebih Sering Menderita dalam Imajinasi daripada dalam Kenyataan” – Seneca

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Stoikisme dan Ketahanan Mental

Seneca: Penghalang Terbesar dalam Hidup adalah Harapan yang Menggantung pada Hari Esok

Para praktisi Stoik modern seperti William B. Irvine menyebut kebiasaan ini sebagai catastrophizing — membayangkan skenario terburuk secara berlebihan. Melalui pendekatan Stoik, Irvine menyarankan latihan seperti premeditatio malorum, yakni membayangkan kemungkinan terburuk secara sadar, untuk mengurangi ketakutan akan hal yang tak pasti.

“Ketika Anda membayangkan kemungkinan buruk dengan sengaja, bukan untuk menakut-nakuti diri, tetapi untuk menerima kemungkinan itu, Anda jadi lebih siap secara emosional,” tulis Irvine dalam A Guide to the Good Life.

Ryan Holiday: “Lakukan yang Perlu Dilakukan, Walau Tidak Selalu Menyenangkan” – Disiplin ala Filsuf Modern

Apa Kata Psikologi dan Neurosains?

Menurut penelitian psikologis, manusia memiliki kecenderungan alami yang disebut negativity bias—yakni fokus lebih pada potensi bahaya ketimbang kenyamanan. Hal ini berakar pada sistem pertahanan primitif otak, terutama amigdala.

Seneca: Orang yang Paling Kuat adalah yang Menguasai Dirinya Sendiri

Namun, neuroplastisitas membuktikan bahwa kita bisa melatih ulang respons kita terhadap ketakutan lewat latihan seperti mindfulness dan journaling reflektif, dua praktik yang dianjurkan juga dalam Stoikisme.

Praktik Stoik Mengatasi Derita Imajinatif

Halaman Selanjutnya
img_title