Stoikisme Modern: Bagaimana Naval Ravikant Menaklukkan Dunia dengan Pikiran Tenang
- Cuplikan Layar
Stoikisme adalah ajaran filsafat yang berkembang pada abad ke-3 SM. Inti dari ajaran ini adalah bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa dicapai dengan mengendalikan reaksi kita terhadap hal-hal di luar kendali kita. Filsuf seperti Marcus Aurelius, Seneca, dan Epictetus mengajarkan bahwa penderitaan muncul bukan dari peristiwa itu sendiri, tetapi dari cara kita menanggapinya.
Naval Ravikant menghidupkan kembali ajaran stoikisme ini dalam konteks kehidupan modern. Dalam banyak cuitan dan wawancaranya, ia menekankan bahwa kebebasan mental lebih penting daripada kekayaan materi, dan bahwa pikiran yang tenang adalah bentuk tertinggi dari kekayaan.
“A calm mind, a fit body, and a house full of love. These things can’t be bought – they must be earned.”
— Naval Ravikant
Menemukan Kedamaian di Dunia Penuh Gangguan
Dalam dunia yang dipenuhi dengan notifikasi, tekanan sosial, dan kebisingan informasi, ketenangan menjadi komoditas langka. Naval menyadari betul bahwa gangguan terus-menerus ini bukan hanya menghambat produktivitas, tetapi juga merusak kualitas hidup.
Ia menyarankan untuk mengurangi konsumsi informasi yang tidak perlu, menjaga jarak dari media sosial yang meracuni pikiran, dan secara aktif memilih ketenangan melalui praktik seperti meditasi, membaca, serta menghabiskan waktu dalam kesendirian yang bermakna.
Stoikisme mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengendalikan dunia luar, tetapi kita bisa selalu mengendalikan pikiran kita sendiri. Naval menerapkan prinsip ini dengan mengedepankan introspeksi, kesadaran diri, dan penerimaan terhadap realitas.