Massimo Pigliucci: Kebahagiaan Sejati Tidak Berasal dari Hal-Hal Eksternal, tetapi ...
- Image Creator Grok/Handoko
Bayangkan seseorang yang mengaitkan kebahagiaannya dengan karier. Ketika ia mendapat promosi, ia merasa bahagia. Tetapi ketika ia mengalami kegagalan, ia jatuh dalam kesedihan yang mendalam.
Sebaliknya, seseorang yang memahami bahwa kebahagiaan berasal dari bagaimana ia menjalani hidup dengan kebajikan akan tetap merasa damai, baik saat sukses maupun gagal. Ia tahu bahwa yang terpenting bukan hasil akhirnya, tetapi bagaimana ia menghadapi setiap situasi dengan bijaksana dan bermartabat.
Contoh Nyata: Hidup dengan Kebajikan
Pernahkah Anda bertemu seseorang yang tampaknya selalu tenang dan bahagia, meskipun hidupnya jauh dari kata sempurna?
Mungkin Anda mengenal seseorang yang hidup sederhana tetapi selalu tersenyum dan memiliki ketenangan batin. Atau seseorang yang mengalami kegagalan tetapi tetap bangkit dengan semangat dan tanpa dendam.
Inilah contoh dari orang-orang yang memahami bahwa kebahagiaan tidak datang dari memiliki segalanya, tetapi dari cara mereka menjalani hidup dengan nilai-nilai yang benar.
Sebaliknya, kita juga sering melihat orang yang tampaknya memiliki segalanya—kekayaan, ketenaran, kesuksesan—tetapi tetap merasa gelisah dan tidak bahagia. Ini karena mereka terus mencari kebahagiaan di tempat yang salah.