EKSPEDISI GUNUNG NOK PAPUA: Cari Anggrek Biru Temukan Spesies Baru Anggrek Merah

Anggrek Merah
Sumber :
  • mongabay.co.id

Papua Barat, WISATA – Pada 2020 lalu, tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, dan tim dari Fauna & Flora International Indonesia Programme, melakukan ekspedisi ke puncak tertinggi Gunung Nok (880 m) yang terletak di Pulau Waigeo.

Inilah 5 Taman Wisata Alam di Jawa Tengah Terbaik dengan Pesona Memukau yang Wajib Dikunjungi

Salah satu tujuan ekspedisi mereka kali itu sebenarnya hendak mencari anggrek biru dari Papua (Dendrobium azureum) yang sudah tidak terlihat sekitar 80 tahun. Pada saat itu tim justru menemukan anggrek jenis baru yang berwarna merah menyala, yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya. Temuan itu kemudian ditulis di Orchideen Journal (2022) yang terbit di Jerman.

Anggrek ini merupakan endemik Pulau Waigeo, dan ditemukan di sebagian besar pegunungan di semenanjung Kepala Burung (Papua Barat Daya) dan Wandame (Papua Barat). Anggrek epifit ini tumbuh di pohon dengan ketinggian 8 hingga 12 meter dari tanah. Anggrek tumbuh pada batang berlumut atau hutan yang berkabut, di ketinggian 820 meter di atas permukaan laut.

OKU, Sumsel: Macan Dahan Berada di Permukiman, Ini Penyebab dan Upaya Konservasi-nya

Anggrek temuan baru itu kemudian diberi nama Dendrobium lancilabium sub sp. wuryae. Dinamakan demikian untuk menghormati istri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Wury Estu Handayani. Yang dianggap berkontribusi dalam mendukung konservasi, pelestarian, dan pemanfaatan berkelanjutan flora lokal, khususnya anggrek di Papua Barat.

Menurut Jimmy Frans Wanma, spesies anggrek ini sangat terancam karena hanya ada di sekitar Gunung Nok (gunung berapi yang sudah tidak aktif berada di kawasan cagar alam Waigeo Timur) dan tidak ada di wilayah lain. Ekspedisi yang dilakukan sekitar seminggu itu juga menemukan berbagai macam jenis anggrek. Namun sebagian besar pernah ditemukan dalam penelitian sebelumnya. Berbeda dengan Dendrobium lancilabium sub sp. wuryae yang sama sekali belum pernah diketahui sebelumnya.

Destinasi Wisata dan Konservasi Pulau Tabuhan: Tempat Libur Lebaran Gubernur Khofifah dan Keluarga

Ciri khas anggrek ini yang paling menonjol tentu saja bunganya yang berwarna merah menyala. Baik dorsal sepal, dua lateral sepal, dan dua petalnya semuanya berwarna merah. Sementara labellum berwarna jingga, demikian pula kolom maupun kepala sari. Bunganya sendiri memiliki panjang 3,5 cm dengan lebar 3,2 cm. Saat ditemukan, anggrek yang diperkirakan sulit untuk dikembangkan di luar habitatnya ini, berbunga pada Februari. Batang anggrek berwarna merah kecoklatan tegak dan ramping. Sementara akarnya jarang dan tidak bercabang, serta licin. Daunnya berwarna hijau, tidak menyebar, dan segera meranggas. Sementara selubung daun berwarna hijau keunguan, berbentuk silinder, dan kehitaman jika kering.

 

Halaman Selanjutnya
img_title