Pelajaran dari Kaum Sofis: Seni Berbicara dan Retorika yang Bisa Memutarbalikan Fakta di Era Yunani Kuno

Protagoras dan Kaum Sofis
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

3.     Ethos (kredibilitas): Membangun citra sebagai sosok yang dapat dipercaya dan dihormati.

Mengungkap Metode Socrates: Seni Bertanya untuk Menemukan Kebijaksanaan

Contoh penggunaan teknik ini dapat dilihat dalam pidato-pidato politik masa kini, di mana para pemimpin menggunakan kombinasi logos, pathos, dan ethos untuk memenangkan hati masyarakat.

Kontroversi yang Menyertai Kaum Sofis
Meski dihormati sebagai guru retorika, kaum sofis juga menghadapi kritik tajam, terutama dari filsuf seperti Socrates dan Plato. Mereka dianggap mengabaikan nilai-nilai moral demi kemenangan dalam debat.

Pergolakan Pemikiran Al-Ghazali Terkait Filsafat dan Aristoteles, yang Merubah Wajah Pemikiran Islam dan Barat

Socrates, misalnya, percaya bahwa kaum sofis hanya mengajarkan cara “menang” tanpa peduli apakah argumen mereka benar atau tidak. Plato bahkan menggambarkan kaum sofis sebagai oportunis yang menjual ilmu mereka demi uang, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat. Dalam The Republic, Plato menyebut kaum sofis sebagai ancaman bagi keadilan, karena mereka cenderung memanipulasi kebenaran untuk keuntungan pribadi.

Relevansi Seni Berbicara Kaum Sofis di Era Modern
Seni berbicara yang diajarkan kaum sofis memiliki relevansi yang luar biasa di era modern. Dalam dunia politik, bisnis, dan media, retorika menjadi alat utama untuk memengaruhi opini publik.

Sofis: Alat Manipulasi oleh Politisi Busuk dan Kaum Kapitalis yang Mengikis Demokrasi Global

Contoh nyata dapat dilihat dalam kampanye politik, di mana para kandidat sering kali menggunakan teknik retorika untuk menarik perhatian pemilih. Bahkan di media sosial, “influencer” modern sering menggunakan retorika untuk membangun citra mereka dan mempromosikan produk atau ide.

Namun, seperti pada zaman Yunani Kuno, seni berbicara juga menghadapi tantangan etika. Dalam era informasi yang penuh dengan disinformasi dan propaganda, penting untuk membedakan antara retorika yang digunakan untuk tujuan baik dan manipulasi yang merugikan.

Halaman Selanjutnya
img_title