Apakah Kaum Sofis adalah Penjilat? Membandingkan Etika Yunani Kuno dengan Zaman Modern
- Handoko/istimewa
Paralel dengan Dunia Modern
Jika kaum sofis adalah penjilat, maka kita hidup di dunia yang penuh dengan penjilat. Dalam politik, misalnya, retorika sering digunakan untuk memanipulasi opini publik. Strategi kampanye politik modern sangat bergantung pada kemampuan kandidat untuk memengaruhi persepsi masyarakat, bahkan jika hal itu melibatkan penyederhanaan masalah atau manipulasi fakta.
Menurut laporan The Pew Research Center (2023), 73% masyarakat di negara-negara demokrasi percaya bahwa politisi sering kali menggunakan taktik retorika untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu substansial. Hal ini menunjukkan bahwa retorika sebagai alat persuasi tetap relevan dan sering kali digunakan dengan cara yang mirip dengan praktik kaum sofis di Yunani kuno.
Selain itu, dunia bisnis dan media sosial juga dipenuhi dengan bentuk-bentuk persuasi yang mirip dengan apa yang dilakukan kaum sofis. Influencer, pemasar, dan konsultan komunikasi semuanya menggunakan keterampilan mereka untuk membentuk opini publik, sering kali dengan tujuan meningkatkan penjualan atau memperkuat citra merek.
Etika di Zaman Modern: Belajar dari Kaum Sofis
Meski kaum sofis sering dikritik karena dianggap tidak memiliki komitmen pada kebenaran, pendekatan mereka sebenarnya menawarkan pelajaran penting tentang kompleksitas etika. Dalam dunia yang penuh dengan perspektif yang beragam, kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain dan menyampaikan argumen yang efektif adalah keterampilan yang sangat berharga.
Namun, penggunaan retorika harus disertai dengan tanggung jawab moral. Seperti yang diingatkan oleh Socrates, tujuan utama dari komunikasi seharusnya bukan hanya untuk memenangkan argumen, tetapi juga untuk mencari solusi yang adil dan etis. Dalam konteks modern, ini berarti bahwa para pemimpin, profesional, dan influencer harus menggunakan keahlian mereka untuk mempromosikan nilai-nilai yang mendukung keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bersama.
Kaum sofis telah meninggalkan warisan yang kontroversial tetapi juga penuh pelajaran bagi dunia modern. Tuduhan bahwa mereka adalah penjilat mungkin mencerminkan kritik terhadap cara mereka bekerja, tetapi tidak mengurangi nilai penting dari keterampilan dan pemikiran mereka.
Dalam dunia yang semakin kompleks, kita dapat belajar dari kaum sofis tentang pentingnya memahami sudut pandang yang berbeda dan menggunakan retorika secara bijaksana. Pada akhirnya, tantangan terbesar adalah menemukan keseimbangan antara profesionalisme dan etika, antara kepentingan pribadi dan tanggung jawab sosial.