Mengatasi Kekosongan Jiwa: Pelajaran Berharga dari Rumi

Jalaludin Rumi (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Jalaluddin Rumi, seorang sufi besar dari abad ke-13, dikenal dengan ajaran dan puisinya yang mendalam tentang cinta dan spiritualitas. Salah satu kutipan terkenalnya, "Jangan takut jika kamu merasa kosong. Itu adalah tempat bagi Tuhan untuk masuk," mengajak kita untuk memahami dan menerima perasaan kosong sebagai ruang bagi kehadiran Ilahi dalam hidup kita.

Rumi: "Setiap waktu yang berlalu tanpa cinta adalah waktu yang hilang,"

Kekosongan sebagai Ruang Spiritual

Perasaan kosong sering kali dianggap sebagai tanda kelemahan atau kekurangan dalam diri. Namun, menurut Rumi, perasaan ini justru dapat menjadi ruang bagi Tuhan untuk memasuki hati kita. Kekosongan ini bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita.

Bulan Tetap Terang di Malam Gelap: Inspirasi dari Jalaluddin Rumi untuk Menghadapi Hidup

Pentingnya Menerima Perasaan Kosong

Menerima perasaan kosong sebagai bagian dari pengalaman spiritual kita memungkinkan kita untuk lebih terbuka terhadap pembelajaran dan pertumbuhan pribadi. Dengan menerima kekosongan, kita memberi ruang bagi diri kita untuk tumbuh dan berkembang dalam iman dan spiritualitas.

AI, Etika, Moralitas, dan Spiritualitas: Menemukan Keseimbangan di Era Teknologi

Mengisi Kekosongan dengan Spiritualitas

Untuk mengisi kekosongan tersebut, kita dapat melakukan berbagai praktik spiritual, seperti:

Halaman Selanjutnya
img_title