Zeno dari Citium: 'Hindari Mengejar Hal-hal yang Tidak Membawa Kebaikan bagi Jiwa'
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Zeno dari Citium, seorang filsuf Yunani yang menjadi pelopor aliran filsafat Stoikisme, memberikan pandangan mendalam tentang kehidupan yang penuh makna. Salah satu nasihatnya yang terkenal adalah, "Hindari mengejar hal-hal yang tidak membawa kebaikan bagi jiwa." Ungkapan ini bukan sekadar imbauan, melainkan panduan untuk membantu manusia hidup dengan lebih bijaksana. Dalam dunia yang sering kali sibuk dan penuh distraksi, ajaran Zeno ini semakin relevan untuk membantu kita menentukan apa yang benar-benar penting dalam hidup.
1. Filosofi Stoikisme dan Pandangan Zeno tentang Jiwa
Stoikisme mengajarkan bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang selaras dengan alam dan kebajikan. Dalam hal ini, Zeno menekankan bahwa fokus utama manusia seharusnya adalah menjaga kesehatan jiwa.
- Jiwa sebagai Inti Kehidupan: Dalam pandangan Stoik, jiwa adalah pusat dari kebahagiaan dan ketenangan batin. Segala sesuatu yang tidak memberikan manfaat bagi jiwa hanya akan menjadi beban.
- Keseimbangan antara Keinginan dan Kebutuhan: Zeno mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam keinginan yang berlebihan terhadap hal-hal material atau duniawi, karena hal tersebut tidak berkontribusi pada kebahagiaan sejati.
2. Relevansi Nasihat Zeno di Dunia Modern
Di tengah era modern yang dipenuhi dengan media sosial, persaingan karier, dan konsumerisme, banyak orang terjebak dalam mengejar hal-hal yang sebenarnya tidak membawa kebaikan bagi jiwa.
- Kehilangan Fokus pada Nilai-Nilai Esensial: Distraksi dalam bentuk gadget, tuntutan materi, atau popularitas sering kali membuat kita melupakan apa yang benar-benar berarti dalam hidup.
- Mengutamakan Kesejahteraan Batin: Menurut Zeno, kebahagiaan sejati berasal dari kedamaian batin, yang hanya dapat dicapai dengan menghindari hal-hal yang merusak atau mengganggu jiwa.
- Penyakit Mental dan Stres di Zaman Modern: Banyaknya tekanan eksternal dalam hidup modern sering kali berasal dari mengejar hal-hal yang tidak membawa manfaat sejati, seperti kekayaan berlebihan atau pengakuan sosial yang kosong.