Gen yang Membuat Kucing Berwarna Oranye, Sebuah Kasus Khusus
- wisata.VIVA/Handoko
Artinya, saat kita melihat kucing bicolor (hitam/oranye) atau tricolor (hitam/oranye/putih), atau salah satu versi yang lebih encer, kita tahu bahwa itu pasti betina dan pola pigmentasinya akan benar-benar unik.
Kucing jantan berwarna jingga atau hitam (mereka hanya memiliki satu kromosom X), tetapi tidak dapat memiliki dua warna atau tiga warna, kecuali mereka membawa perubahan kromosom yang setara dengan sindrom Klinefelter pada manusia (di mana kucing jantan dilahirkan dengan kromosom X tambahan).
Oleh karena itu, kucing betina dapat memiliki pola mosaik unik yang sangat disukai oleh para pecinta kucing. Jika terjadi bersamaan dengan mutasi lain yang memengaruhi proliferasi dan diferensiasi melanosit (menghasilkan bercak putih, tanpa pigmentasi), maka akan muncul kucing tricolor, yang umumnya dikenal sebagai calico.
Setiap calico bersifat unik, karena inaktivasi salah satu kromosom X di setiap sel pigmen terjadi secara acak selama perkembangan. Semakin awal inaktivasi ini terjadi selama perkembangan, semakin besar bintik yang dihasilkan. Semakin lambat inaktivasi terjadi, semakin kecil bintiknya.
Hingga saat ini, kita tidak mengetahui gen mana yang tersembunyi di balik lokus oranye pada kucing. Penelitian terbaru Barsh dan Sasaki telah mengidentifikasi bahwa itu bukanlah homolog MC1R pada kucing, tetapi homolog yang berbeda: gen Arhgap36. Kucing jantan dengan bulu oranye, serta bintik oranye pada kucing calico, membawa mutasi pada gen ini yang menghalangi produksi eumelanin dan memungkinkan produksi pheomelanin.