Rahasia Kebahagiaan Sejati: Ajaran Etis Socrates yang Mengguncang Zaman Modern

Socrates
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATASocrates, seorang filsuf Yunani kuno, dikenal karena ajaran etisnya yang revolusioner. Salah satu gagasannya yang paling terkenal adalah bahwa kebajikan adalah bentuk tertinggi dari kebahagiaan. Meski hidup pada abad ke-5 SM, ajaran Socrates masih sangat relevan hingga saat ini dan dapat dijadikan pedoman dalam mencari kebahagiaan sejati.

Filosofi Stoicisme Zeno dari Citium: Jalan Menuju Kebahagiaan Sejati

Ajaran Etis Socrates

Socrates percaya bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa ditemukan melalui kekayaan, kekuasaan, atau kesenangan fisik semata, tetapi melalui kebajikan. Baginya, kebajikan adalah pengetahuan dan kebijaksanaan. Ia mengajarkan bahwa orang yang bijaksana akan selalu bertindak benar karena ia memahami apa yang baik dan buruk.

Dari Citium ke Stoa Poikile: Perjalanan Hidup Zeno dan Lahirnya Stoicisme

Menurut Socrates, seseorang yang bertindak dengan kebajikan akan merasakan kebahagiaan yang mendalam dan abadi. Kebajikan ini mencakup sikap-sikap seperti kejujuran, keadilan, keberanian, dan kesederhanaan. Dengan menjalani hidup yang penuh dengan kebajikan, seseorang akan merasakan kepuasan batin yang tidak tergantikan oleh kesenangan duniawi.

Relevansi di Zaman Modern

JOMO dan Ketenangan Batin: Bagaimana Stoikisme dan Etnaprana Membantu Kita Mengurangi Kecemasan

Di era modern ini, banyak orang mencari kebahagiaan melalui pencapaian materi, seperti karier yang sukses, harta melimpah, atau ketenaran. Namun, seperti yang diajarkan Socrates, kebahagiaan yang sejati lebih dari sekadar pencapaian duniawi. Mengintegrasikan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan kebahagiaan yang lebih mendalam dan bermakna.

Misalnya, dalam konteks karier, bertindak dengan kejujuran dan integritas dapat membawa kebanggaan dan kepuasan batin, meskipun mungkin tidak selalu menghasilkan keuntungan finansial yang besar. Begitu juga dalam hubungan sosial, keadilan dan empati dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan harmonis.

Mengapa Ajaran Socrates Tetap Relevan?

Ajaran Socrates tetap relevan karena mereka menyoroti aspek-aspek fundamental dari kemanusiaan. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, nilai-nilai kebajikan tetap menjadi pilar yang kokoh dalam mencari kebahagiaan dan kesejahteraan.

Socrates mengajarkan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi bijaksana dan baik, asalkan mereka berusaha untuk memahami diri sendiri dan dunia di sekitar mereka. "Kenali dirimu" adalah salah satu nasihat terkenal dari Socrates yang menekankan pentingnya refleksi diri dan introspeksi dalam perjalanan menuju kebahagiaan.

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Penerapan ajaran Socrates dalam kehidupan sehari-hari bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti bersikap jujur dalam segala situasi, adil terhadap sesama, dan berani mengambil keputusan yang benar meskipun sulit. Kesederhanaan dalam gaya hidup juga bisa menjadi wujud nyata dari kebijaksanaan yang diajarkan oleh Socrates.

Selain itu, merenung dan bertanya kepada diri sendiri tentang tujuan hidup dan tindakan yang diambil dapat membantu kita untuk lebih bijaksana dan kebajikan. Dengan demikian, kebahagiaan sejati yang diajarkan oleh Socrates bisa tercapai.