Mengapa Aristoteles Menganggap Kebahagiaan Sejati Hanya Bisa Dicapai dengan Kehidupan Bermoral?

Aristoteles di Tengah Murid-muridnya (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Di zaman di mana banyak orang merasa terjebak dalam kecemasan dan kekosongan hidup, Aristoteles mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari pencapaian materi, tetapi dari bagaimana kita menjalani hidup kita. Apakah kita hidup dengan kebajikan? Apakah kita menjalani hidup dengan prinsip moral yang baik? Apakah kita berkontribusi untuk kebaikan orang lain dan komunitas kita?

Mengapa Aristoteles Percaya Kebahagiaan Bukan Tujuan, tetapi Perjalanan: Fakta di Balik Eudaimonia

Pertanyaan-pertanyaan ini masih sangat relevan di tengah masyarakat modern, di mana banyak orang merasa kehilangan arah dan makna hidup di balik pencapaian material. Dengan mempraktikkan kebajikan dan menjalani kehidupan yang bermoral, kita bisa menemukan kebahagiaan sejati yang tahan lama dan berarti.

Aristoteles percaya bahwa kebahagiaan sejati atau Eudaimonia hanya bisa dicapai melalui kehidupan bermoral. Ini bukan tentang pencapaian materi atau kenikmatan sesaat, tetapi tentang bagaimana kita menjalani hidup kita dengan kebajikan dan integritas moral. Kebahagiaan sejati adalah perjalanan panjang yang melibatkan pengembangan diri dan kontribusi untuk kebaikan bersama.

Ingin Hidup Bahagia? Simak Teori Aristoteles tentang Eudaimonia yang Menggugah!

Di dunia modern yang penuh dengan tekanan sosial dan pencarian kesuksesan material, ajaran Aristoteles tentang Eudaimonia memberikan panduan yang berharga untuk menemukan makna sejati dan kebahagiaan yang berkelanjutan. Hanya dengan menjalani hidup yang bermoral dan mencari keseimbangan, kita bisa mencapai kebahagiaan sejati yang lebih dalam dan berarti.