Kenapa Mencari Kebahagiaan Malah Membuat Kita Tidak Bahagia?

Kebahagiaan (Ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Pencarian kebahagiaan sering kali disertai dengan kecemasan mengenai masa depan. Kita sering kali berpikir bahwa kebahagiaan akan datang ketika kita mencapai suatu tujuan atau mengatasi suatu masalah. Namun, terlalu fokus pada masa depan dan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi bisa menghalangi kita dari merasakan kebahagiaan saat ini.

Rahasia Kebahagiaan dari Leo Tolstoy: Pilih untuk Bahagia, Apa pun Keadaannya!

Mindfulness atau kesadaran penuh mengajarkan kita untuk lebih fokus pada saat ini dan menerima apa adanya, tanpa terlalu khawatir tentang masa depan. Dengan menerapkan mindfulness, kita dapat mengurangi kecemasan yang menghambat kebahagiaan dan lebih menikmati momen saat ini.

6. Ketergantungan pada Faktor Eksternal

Thales: Kebahagiaan Sejati dalam Kebijaksanaan Hidup

Salah satu alasan mengapa pencarian kebahagiaan sering kali tidak memuaskan adalah ketergantungan kita pada faktor eksternal. Ketika kita terlalu bergantung pada hal-hal luar—seperti orang lain, situasi, atau benda—untuk merasa bahagia, kita sering kali merasa tidak puas ketika faktor-faktor tersebut tidak memenuhi harapan kita.

Penelitian oleh American Psychological Association menunjukkan bahwa kebahagiaan yang bergantung pada faktor eksternal cenderung lebih rapuh dan kurang stabil dibandingkan dengan kebahagiaan yang berasal dari dalam diri sendiri. Belajar untuk menemukan kebahagiaan dalam diri sendiri dan mengurangi ketergantungan pada faktor eksternal dapat membantu kita merasa lebih bahagia secara konsisten.

Wisata JOMO dan Stoikisme Modern untuk Mengikis Perilaku YOLO, FOMO, dan FOPO Generasi Muda

7. Persepsi Negatif terhadap Kegagalan

Kegagalan sering kali dianggap sebagai halangan besar dalam pencarian kebahagiaan. Kita sering kali merasa tidak bahagia ketika menghadapi kegagalan atau kesulitan, karena kita melihatnya sebagai tanda bahwa kita tidak mencapai tujuan kita.

Halaman Selanjutnya
img_title