Bagaimana Marcus Aurelius, Seneca, dan Epictetus Menghadapi Hidup

Epictetus Tokoh Filsafat Stoikisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Dalam ajarannya, Epictetus sering berbicara tentang pentingnya memisahkan apa yang bisa kita kendalikan dan apa yang tidak. Ia mengatakan:

Massimo Pigliucci: Emosi Adalah Alarm, Bukan Penguasa – Cara Bijak Menyikapi Perasaan ala Stoikisme

“Hal-hal di luar kendalimu tidak boleh memengaruhi ketenangan batinmu. Apa yang bisa kamu kendalikan adalah bagaimana kamu merespons.”

Pesan ini sangat relevan bagi siapa saja yang merasa terjebak dalam situasi sulit. Epictetus mengajak kita untuk menerima kenyataan dengan lapang dada dan fokus pada upaya perbaikan diri. Dengan sikap ini, kita tidak hanya bisa menghadapi kesulitan, tetapi juga tumbuh dan belajar darinya.

Pierre Hadot: “Ketenangan Batin Lahir dari Pengendalian Emosi, Bukan dari Penolakan terhadap Perasaan”

Epictetus juga menekankan pentingnya hidup sesuai dengan prinsip Stoik: integritas, keberanian, pengendalian diri, dan kebijaksanaan. Ia percaya bahwa dengan mengamalkan nilai-nilai ini, seseorang bisa menemukan kebebasan batin bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

Mengapa Ajaran Stoikisme Relevan di Zaman Modern?

Pierre Hadot: "Hidup yang Bermakna Dimulai dengan Kesadaran Akan Diri Sendiri"

Ajaran Marcus Aurelius, Seneca, dan Epictetus tetap relevan hingga kini karena Stoikisme menawarkan pendekatan yang praktis dan mendalam untuk menghadapi kehidupan modern. Di era yang penuh dengan ketidakpastian, tekanan, dan tantangan, Stoikisme mengajarkan kita untuk tetap fokus, tenang, dan berorientasi pada solusi.

Berikut beberapa pelajaran Stoik yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Halaman Selanjutnya
img_title