Menyikapi Aturan Seragam Sekolah Baru, Lebih Hemat Mana, Beli Jadi atau Pakai Jasa Jahit?
- Instagram.smpn257jkt
Malang, WISATA – Polemik seragam sekolah baru masih saja berlanjut sekalipun tahun ajaran baru telah dimulai. Aturan yang berlaku sejak 7 September 2022 ini membuat orang tua siswa menjerit, lantaran selain seragam sekolah juga diatur pemakaian baju adat untuk hari atau acara adat tertentu. Apa lagi kalau bukan tentang beban biaya yang bertambah.
Peraturan mengenai seragam sekolah ini tertuang dalam Permendikbudristek No. 50 tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Peraturan ini juga memuat ketentuan tentang baju adat yang bertujuan menanamkan dan menumbuhkan nasionalisme, kebersamaan, serta memperkuat persaudaraan di antara siswa.
Adapun pengadaan pakaian seragam sekolah tersebut menjadi tanggung jawab dari masing-masing siswa. Untuk mendapatkan seragam sekolah baru sesuai ketentuan pemerintah, siswa dan orang tua dapat mencari toko yang menjual seragam. Namun ternyata ada juga sekolah yang menyediakan seragam sekolah melalui koperasi. Bila dihitung-hitung, apakah membeli seragam jadi lebih murah dari pada memakai jasa jahit? Simak di sini kelebihan dan kekurangannya!
Baca juga: Pemprov Sulawesi Selatan Gelar Lokakarya Penanganan Anak Tidak Sekolah
Meskipun baju seragam modelnya begitu-begitu saja, namun yang disebut pakaian, tetap akan mempengaruhi bagaimana bergerak dan beraktivitas. Pakaian yang nyaman adalah pakaian yang ukurannya pas sesuai dengan badan siswa yang bersangkutan.
Apabila Anda memutuskan untuk membeli seragam sekolah di toko, dengan catatan sekolah tidak menyediakan, mungkin jatuhnya lebih murah, praktis dan cepat. Anda tinggal memilih ukuran standar yang mendekati ukuran badan anak yang bersangkutan, apakah S, M atau L dan seterusnya.
Namun apabila dengan size tersebut masih tidak sesuai, maka jalan keluarnya adalah pergi ke tukang jahit untuk permak, berarti menambah pengeluaran lagi.
