Menulis Surat, Hobi yang Tertelan oleh Kemajuan Zaman
- pexels/suzy hazelwood
5. Melatih cara mengembangkan imajinasi
Imajinasi saat menulis surat? Ngibul, dong? Tentu tidaklah. Kadang kita akan mengambil tema-tema yang membuat kita berandai-andai dalam menulis surat, bukan. Misalnya sahabat kita bertanya apa sebenarnya cita-cita atau keinginan terdalam untuk masa depanmu? Lalu kita menjawab di dalam surat dengan bumbu imajinasi.
“Rana, sebenarnya keinginanku sederhana saja. Aku mau jadi petani wanita yang memiliki kebun luas. Tidak luas-luas amat tapi cukup membuat perutku, perut suami dan anak-anakku kelak tak pernah merasakan lapar. Di kebunku itu aku memanen tomat, terung, cabai, pisang, sayuran, dan buah-buahan. Lalu suamiku memanen ikan lele dan nila dari kolam kami. Si sulung anakku kebagian mengumpulkan telur yang dihasilkan oleh ayam-ayam kami, dan si bungsu memanen jamur di rumah jamur. Tiap hari kami makan dari hasil kebun, dan sisanya kami jual di pasar untuk dibelikan beras … bla bla bla …"
6. Menambah teman
Hobi menulis surat dan menjalin persahabatan jarak jauh tentu akan menambah teman di seluruh pelosok negeri. Lebih bagus lagi kalau ada sahabat pena yang domisilinya di luar negeri. Siapa tahu suatu saat bisa bertemu muka dan saling mengunjungi.
Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk menghidupkan kembali hobi menulis surat?