PETUALANGAN: Usia 59 tahun Masih Naik Gunung? Mengapa Tidak...
- Diah Endang
Magelang, WISATA – Banyak kegiatan bisa dilakukan untuk sejenak melepas kepenatan dari rutinitas. Salah satunya dengan menyalurkan hobi dan kesukaan lainnya, termasuk mendaki gunung. Berikut kisah seorang pecinta alam yang konsisten dengan dunianya, disela keriuhan ibu kota.
Selama ini, kegiatan naik gunung memang identik dengan kegiatan anak muda.
Perkembahan di Puncak Gunung Andong, Kab. Magelang
- Diah Endang
Mayoritas para pendaki gunung adalah mahasiswa ataupun pelajar. Mungkin karena naik gunung membutuhkan tingkat kebugaran tertentu, yang biasanya dimiliki oleh anak muda.
Sebagai salah satu kegiatan dari beberapa hobi yang sudah saya lakukan sejak masa SMA, selalu ada kenikmatan tersendiri jika berhasil melakukan pendakian sesuai dengan rencana.
Perjalanan Menuju Puncak Gunung Andong dari Sini, Pukul 03.00 WIB
- Diah Endang
Pemandangan spektakuler adalah salah satu daya tarik utama.
Jujur, belum pernah terpikir sampai kapan hobi ini akan terus dilakukan.
Sepanjang masih ada resources yaitu dana, waktu dan tenaga (physical fitness) untuk melakukan kegiatan ini, sepertinya akan terus dilakukan.
Menuju Puncak Gunung Andong, Kab. Magelang, 1.726 MDPL
- Diah Endang
Tentu saja dengan bertambahnya usia, maka perlu disesuaikan pula pemilihan ketinggian gunung dan tingkat kesulitan medan yang menyertainya.
Bagi kebanyakan perempuan, melakukan perjalanan ke luar kota sendirian di pagi buta, adalah hal yang dihindari.
Bayangan hal-hal buruk yang bisa terjadi, menjadi momok tersendiri.
Berangkat jam 1 dini hari dari Yogya menuju Magelang dengan menggunakan kendaraan sewa, yang dkemudikan orang yang tidak kita kenal dan melakukan pendakian saat cuaca masih gelap gulita berdua dengan guide yang juga tidak kita kenal, memang cukup menakutkan bagi kebanyakan perempuan.
Puncak Gunung Andong, Kab. Magelang, 1.726 MDPL
- Diah Endang
Namun, hal ini tidak menyurutkan saya, untuk melakukan pendakian Gunung Andong sendirian.
Tentu saja, ada upaya-upaya yang dilakukan agar perjalanan aman dan sesuai rencana.
Pertama, saya mencari tempat sewa mobil yang terpercaya, bisa kita cari sendiri atau referensi dari teman yang bisa dipercaya. Tujuannya untuk meminimalisasi pengemudi “random” yang mungkin punya niat tidak baik. Kalaupun harga sedikit lebih mahal dari harga pasaran tidak masalah, sepanjang kita yakin akan lebih aman. Berbeda, jika perjalanan dilakukan beramai-ramai, harga murah dengan kondisi kendaraan yang baik, tentu akan menjadi pilihan.
Ketika Mentari Mulai Terbit Menyapa Pagi Hari
- Diah Endang
Kedua, gunakan guide resmi. Informasi ini bisa didapat dengan cara menghubungi basecamp setempat. Bepergian sendirian maupun bersama teman, sangat penting untuk menggunakan guide dari basecamp setempat. Tujuannya, untuk kemudahan koordinasi dalam hal kondisi darurat.
Ketiga, pastikan ada pihak lain (keluarga atau teman terpercaya) yang mendapatkan detil informasi mengenai kendaraan dan kontak pengemudi serta guide, untuk memudahkan jika terjadi kondisi darurat.
Batu Pertapaan, Pemberhentian Terakhir Sebelum Puncak Alap-Alap
- Diah Endang
Jika ketiga hal tersebut sudah dilakukan, maka upaya terakhir adalah berdoa, memohon perlindungan-Nya agar perjalanan kita lancar dan aman.
Puncak Alap-Alap Gunung Andong, Kab. Magelang, 1.692 MDPL
- Diah Endang
Saya seringkali ditanya mengenai apa syarat untuk dapat melakukan pendakian. Apakah semua orang yang relatif sehat dapat melakukan pendakian?
Demi Momen Ini, Rela Berangkat Jam 01.00 dari Yogya ke Basecamp Pendem
- Diah Endang
Tentu, kondisi sehat saja tidak cukup untuk dapat melakukan pendakian dengan aman dan nyaman. Diperlukan persiapan fisik yang memadai agar sampai pada tingkat kebugaran tertentu agar bisa melakukan pendakian.
Semakin tinggi tingkat kesulitan medan dan ketinggian gunung, maka semakin tinggi pula tingkat kebugaran yang diperlukan.
Saatnya Turun, Kembali ke Rutinitas Ibu Kota Jakarta
- Diah Endang
Jadi kalau kita cukup bugar untuk melakukan pendakian....Apakah usia 59 tahun masih ada yang takut naik gunung?
Gunung Andong, 21 Oktober 2023
Diah Endang