Tiga Artis yang Pernah Memerankan R.A Kartini dalam Film Layar Lebar, Siapa Favoritmu?
- Bicara Tokoh
Makassar, WISATA - R.A Kartini adalah pahlawan wanita Indonesia yang dikenal gigih memperjuangkan pendidikan, terutama bagi kaum perempuan. Namanya yang harum diabadikan dan diperingati secara rutin tiap tanggal 21 April sejak tahun 1964.
Kegigihan Kartini sebenarnya agak kontradiksi dengan kondisinya sebagai perempuan pada zamannya. Di satu sisi ia berkesempatan mengenyam pendidikan SD di sekolah Eropa karena statusnya sebagai anak bangsawan, namun di sisi lain ia harus tunduk pada tradisi. Dipingit, seperti para gadis pada zamannya, saat telah baligh.
Dalam keterbatasan kamar pingitan, Kartini terus membaca buku-buku tebal milik kakaknya, R.M Kartono. Ia juga menulis artikel berbahasa Belanda, dan mengirim surat-surat panjang untuk sahabat-sahabat Belandanya. Kartini mahir berbahasa Belanda.
Kemajuan berpikir Kartini dibandingkan perempuan pada zamannya ibarat mercusuar, namun sinarnya harus redup karena tradisi. Dalam keterbatasan, Kartini tetap bergerak. Pun ketika adat memaksanya untuk menikah dini. Ia menikah dengan Bupati Rembang dan meminta izin suaminya agar dapat terus menyemai benih pendidikan di sekitarnya. Kartini pun mendirikan sekolah putri atas izin suaminya.
Barangkali juga tak banyak yang tahu bahwa Kartini merupakan perempuan yang agamis. Ia memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap Islam dan ingin isi Al-Qur’an diketahui oleh lebih banyak orang. Maka ia menginisiasi penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Jawa.
Lika-liku kehidupan pahlawan wanita R.A Kartini sangat unik serta heroik, sehingga tak salah jika orang perfilman mengangkatnya sebagai film layar lebar. Namun tahukah Anda bahwa sampai saat ini hanya ada tiga film tentang Kartini yang pernah dibuat? Dan apakah Anda penasaran dengan siapa gerangan para artis yang telah berkesempatan memerankan tokoh kharismatik R.A Kartini? Simak ketiga artis berikut ini:
Yenny Rachman adalah artis besar pada zamannya. Lahir 18 Januari 1959 di Jakarta, ia mengawali kariernya di dunia keartisan sejak usia 14 tahun sebagai bintang iklan dan foto model. Debutnya sebagai bintang layar lebar dimulai sejak 1973 melalui film ‘Ita si Anak Pungut’. Setelah itu hampir setiap tahun ia membintangi film laris Indonesia. Pada tahun 1982, ia memerankan Kartini dalam film R.A Kartini disutradarai oleh Sjumandjaya.
R. A Kartini menggambarkan kehidupan Kartini dari muda hingga akhir hidupnya. Suara-suara hati Kartini dan perlawanannya terhadap kondisi sosial rakyat pribumi saat itu digambarkan oleh Yenny Rachman dengan baik. Demikian pula penolakannya terhadap tradisi pingitan, walau akhirnya ia tak berdaya terpasung tradisi.
Yenny Rachman sebagai Kartini
- wikipedia
Rania Putrisari lahir di Surabaya, 30 Agustus 1994. Ia memerankan Kartini dalam film “Surat Cinta untuk Kartini” yang merupakan debutnya pada tahun 2016. Film ini adalah kisah fiksi berlatar belakang sejarah dan disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis. Film ini menggambarkan seorang pegawai Kantor Pos, Sarwadi (diperankan oleh Chicco Jerikho) yang biasa mengantarkan surat-surat untuk Kartini.
Bertemu dengan Kartini dan melihat keseharian Kartini mengajar anak-anak menimbulkan perasaan cinta di hati Sarwadi. Pegawai pos ini kemudian terinspirasi dan mengajak anak perempuannya untuk ikut belajar di sekolah Kartini. Film ini mencoba mengambil sudut pandang orang ketiga melihat kehidupan Kartini.
Rania Putrisari memperoleh peran Kartini dari sebuah audisi. Sang sutradara sengaja memilih artis pendatang baru untuk memerankan Kartini, agar ia dapat mengarahkan peran dengan lebih luwes dan penonton tidak berekspektasi tinggi terhadap pemeran yang sudah terkenal. Keputusan ini justru dapat menampilkan Kartini dengan lebih membumi.
Rania Putrisari sebagai Kartini
- facebook Rania Putrisari
Siapa yang tidak kenal Dian Sastro? Seorang pemain film yang aktingnya tak diragukan lagi. Dian dilahirkan tanggal 16 Maret 1982 di Jakarta. Menarik jika kita pikirkan bahwa pada saat ia dilahirkan saat itulah film R.A Kartini pertama yang dibintangi oleh Yenny Rachman baru rilis. Ternyata saat si bayi dewasa ia pun berkesempatan memerankan R.A Kartini.
Dian memerankan Kartini dalam film ‘Kartini’ tahun 2017 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Dalam film ini, Dian memerankan Kartini yang lebih menunjukkan emosi dan perlawanannya terhadap kondisi sosial di Jawa pada masa itu. Film ini menunjukkan bagaimana Kartini dapat berinteraksi dengan kolega-kolega ayahnya yang orang Belanda dan berani berbicara dengan mereka dengan penuh percaya diri.
Terdapat pula scene yang menunjukkan peraturan waktu itu yang sangat merugikan sebuah keluarga, di mana ayah Kartini tidak dapat memperoleh jabatan jika tidak menikah dengan sesama wanita bangsawan. Mungkin peraturan ini semacam cikal bakal adanya kesombongan kaum bangsawan yang sengaja dibentuk oleh Belanda sehingga kaum bangsawan jauh dari rakyat.
Peraturan ini membuat ibu kandung Kartini yaitu Ngasirah, hidup di dalam rumahnya sendiri sebagai pembantu yang harus ‘mlaku ndodok’ atau berjalan jongkok. Hidup serumah dengan madunya yang harus dia panggil ndoro ayu. Pada saat Kartini hendak menikah, ia mengajukan syarat yang intinya mengangkat derajat ibu kandungnya lebih tinggi.
Dian Sastro sebagai Kartini
- instagram kartinifilm
Dari ketiga film layar lebar tentang ibu Kartini, ketiga artis telah menunjukkan bakatnya masing-masing dan menunjukkan sisi hidup Ibu Kartini. Film membuat kita dapat memahami kehidupan seseorang di masa lalu, meski dalam interpretasi sutradara, penulis script dan pemainnya. Meski demikian, gambaran umum seorang pahlawan wanita dan nilai-nilai kemanusiaan yang diusung dalam film, tersampaikan kepada penonton dengan sangat baik.
Selamat hari Kartini. Semoga semangat dan kegigihan Kartini dalam pendidikan untuk perempuan senantiasa menginspirasi perempuan Indonesia untuk maju.