KAGAMA: Road To…“Cakrawala”, Parade Tari dan Budaya Nusantara Kagama Beksan Jabodetabek, Cussss…..
- Christiyanto
“Jadi, misalkan ibunya nari, anaknya dua nari, atau bapaknya nari, anaknya juga ikut nari. Pokoknya ini semua adalah acara yang kita coba, agar menjadi satu kesatuan, termasuk dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga, bahwa kita semua bisa menjadi penjaga seni dan budaya negeri ini,” tambah Belinda.
Diksi “Cakrawala” dipilih karena mampu mewakili keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia.
“Kenapa harus “Cakrawala”, karena kita ingin menceritakan, bahwa Indonesia itu tidak hanya Jakarta, Indonesia itu tidak hanya Jawa, Indonesia itu dimulai dari Sabang sampai Merauke. Kita mencoba mengangkat tari-tarian yang tidak banyak diketahui orang. Artinya, kita tahu tapi jarang muncul.
Nah, “Cakrawala” bisa menunjukkan cara pandang tersebut, bisa mewakili itu,” jelas Belinda.
Selama durasi 90 menit, “Cakrawala”bakal menampilkan 8 tarian yang berasal dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia.
Yang pertama adalah tari Kinang Kilaras dari Betawi.