Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ratusan Warga Surabaya Bersihkan Pantai
- Handoko/Istimewa
Surabaya, WISATA – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni, Arsaloka, Mini Organik Market (MOM), dan Yayasan Bakti Lingkungan Surabaya menyelenggarakan kegiatan bersih-bersih pantai di Taman Surabaya dan Kenjeran Watu-watu. Acara yang dimulai sejak pukul 05.00 WIB ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah di sekitar Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari PLN sebagai bentuk kepedulian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap lingkungan.
CEO Arsaloka yang juga pengurus IKA UNDIP Jatim sebagai koordinator acara, Nia, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat agar terlibat langsung dalam menjaga lingkungan hidup. "Ingat, langit kita sudah mulai mengalami kerusakan dan bencana lingkungan akibat berbagai jenis polusi tidak dapat dicegah lagi," kata Nia di sela-sela acara bakti sosial tersebut.
Menurut Nia, langkah sederhana seperti membersihkan pantai dari sampah plastik adalah awal yang baik untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. "Mari kita tunjukkan kepedulian kita terhadap lingkungan dan mulailah dari hal kecil seperti membersihkan pantai dari sampah plastik," tambahnya.
Indonesia dan Masalah Sampah Plastik
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, dan sekitar 1,29 juta ton di antaranya berakhir di lautan. Data dari World Bank juga menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua setelah China dalam hal kontribusi sampah plastik ke lautan .
Selain itu, sebuah studi dari Universitas Hasanuddin pada tahun 2023 menemukan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia. Penelitian tersebut mencatat bahwa mikroplastik tidak hanya ditemukan di perairan laut, tetapi juga dalam air minum dan makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat .
Dampak Lingkungan dan Sosial
Masalah sampah plastik di Indonesia memiliki dampak yang sangat besar, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari lautan, merusak ekosistem laut, dan mengancam kehidupan berbagai spesies laut. Selain itu, mikroplastik yang masuk ke dalam rantai makanan juga dapat membahayakan kesehatan manusia, menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan hormon dan penyakit kronis .
Upaya Bersama untuk Lingkungan Lebih Baik
Melalui kegiatan bersih-bersih pantai ini, Arsaloka, MOM, dan Yayasan Bakti Lingkungan Surabaya berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengadakan acara serupa, sehingga semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan.
Dukungan dari PLN sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia menunjukkan bahwa sektor swasta dan publik dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan lingkungan yang lebih baik. "Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin dan diikuti oleh lebih banyak pihak, baik dari masyarakat umum, pemerintah, maupun sektor swasta," ujar perwakilan dari PLN yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan
Selain kegiatan bersih-bersih pantai, Arsaloka dan MOM juga merencanakan berbagai program pendidikan lingkungan untuk anak-anak dan remaja. Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. "Anak-anak adalah generasi penerus kita, dan penting bagi mereka untuk memahami betapa pentingnya menjaga lingkungan," kata Nia.
Nia juga menambahkan bahwa pihaknya berencana untuk bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Surabaya dalam mengadakan workshop dan seminar tentang pengelolaan sampah dan dampak sampah plastik terhadap lingkungan. "Edukasi adalah kunci untuk perubahan jangka panjang. Dengan memberikan pemahaman yang benar kepada anak-anak, kita bisa berharap mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih peduli terhadap lingkungan," ujarnya.
Harapan ke Depan
Dengan semangat dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan kegiatan bersih-bersih pantai ini dapat memberikan dampak positif yang nyata terhadap lingkungan. Nia dan seluruh tim penyelenggara berharap agar acara ini tidak hanya menjadi peringatan tahunan, tetapi juga menginspirasi aksi nyata dan berkelanjutan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi dengan semangat gotong royong dan kesadaran bersama, kita bisa membuat perubahan besar. Mari kita mulai dari diri kita sendiri dan dari hal-hal kecil," pungkas Nia.