INFO HAJI 2024: Kisah Kasiyo, Jemaah Haji yang Berprofesi sebagai Tukang Pijat Tuna Netra

Kasiyo, Jemaah Haji Asal Bali, Tukang Pijat Tuna Netra
Sumber :
  • infopublik.id

Surabaya, WISATA – Memiliki keterbatasan indra penglihatan sejak kecil, tidak menyurutkan keinginan Kasiyo bin Joyo Wiono, seorang jemaah haji tuna netra asal Tabanan, Bali, untuk beribadah haji ke tanah suci.

Kasiyo yang berusia 70 tahun, yang kini berprofesi sebagai tukang pijat ini, ia merupakan seorang pensiunan PNS di kantor Dinas Sosial Tabanan, Bali.

Kasiyo menceritakan awal mula ia mendaftar haji pada tahun 2013.

“Pada  2011, setelah pensiun, dalam hati saya muncul keinginan yang kuat untuk berangkat haji. Dari situ, saya mulai tergerak untuk rutin menabung supaya bisa mendaftar haji,” terang PNS yang telah pensiun pada tahun 2010 ini.

Untuk mewujudkan impian mendaftar haji, Kasiyo mulai berikhtiar menyisihkan penghasilannya sebagai tukang pijat.

“Jumlah yang saya tabung itu tidak menentu, patokannnya adalah penghasilan pijat dari 1-4 pasien untuk kebutuhan keluarga, lebih dari itu saya sisihkan. Jadi jika satu hari saya memperoleh 3 pasien, berarti hari itu saya tidak menabung untuk haji,” terang Kasiyo.

“Apabila sehari ada enam pasien, penghasilan dari empat pasien saya pakai kebutuhan keluarga, sedangkan penghasilan dari dua pasien untuk tabungan haji,” sambung Kasiyo, pria kelahiran Solo ini.

Setelah menunggu selama 11 tahun, Kasiyo sangat bersyukur, tahun ini mendapat panggilan untuk berangkat haji.

“Alhamdulillah, akhirnya cita-cita saya untuk berhaji ke tanah suci bisa terwujud,” ucap Kasiyo.

Meskipun mengalami kebutaan sejak usia dua tahun karena mengalami panas tinggi, Kasiyo mengaku, dirinya tetap optimis dalam menjalani kehidupan ini.

“Saya sudah bisa memijat mulai tahun 1975, ketika saya lulus sekolah,” terangnya.

Dari kemampuan pijat itu, Kasiyo bisa menjadi PNS di Dinas Sosial sebagai pelatih pijat.

Kini, Kasiyo yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 72 bersama jemaah haji Provinsi Bali lainnya, dan telah terbang ke tanah suci pada hari Jum’at (31/5/2024).

“Semoga di tanah suci, saya bisa menunaikan ibadah haji dengan baik dan benar serta diberi kemudahan dan kelancaran. Saya berdoa selalu diberi kesehatan dan keselamatan, dan bisa pulang ke Bali dengan menjadi haji yang mabrur,” harap Kasiyo yang memiliki tujuh anak ini.

Kasiyo pun turut mendoakan agar istri dan keluarga tercinta, juga memperoleh kesempatan ke tanah suci menjadi tamu Allah SWT.

“Dulu belum bisa mendaftar berdua bersama istri, karena saat itu uangnya hanya cukup buat saya mendaftar sendiri. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan pada keluarga kami untuk bisa berhaji,” pungkasnya.

(Sumber: infopublik.id)

Kota di Indonesia yang Memiliki Destinasi Wisata Terbanyak Berdasarkan Penelusuran Mesin Pencarian