INFO HAJI 2024: Kelakar Dua Jemaah Lansia Usia 76 Tahun Jadi Penghibur, Sehat-Sehat Ya Mbah....

Mbah Dul (76), Jemaah Haji asal Embarkasi Surabaya (SUB-19)
Sumber :
  • kemenag.go.id

Makkah, WISATA – Mengenakan sarung dan berkopiah, Mbah Dul berjalan mencari dokter kloter.

“Pak dokter dimana,” tanyanya kepada rekan-rekan dari kloter 19 SUB, Rabu (29/5/2024).

“Tesih merikso jemaah wau mbah (masih memeriksa pasien) mbah,” jawab rekannya.

Kepada rekannya, ia mengaku punggung dan pinggangnya sakit, karena itulah ia ingin periksa ke dokter.

“Jantung mbah?” sahut rekannya.

“Ndak. Saya tidak ada riwayat jantung. Cuma punggung dan pinggang ini, kok agak sakit,” jawabnya.

Rekan-rekannya yang berkumpul di depan pintu kamar, lantas meminta Mbah Dul menunggu.

Mereka mempersilakan Mbah Dul duduk.

Di situ mereka bertanya macam-macam kepada kakek berusia 76 tahun ini.

Saat perbincangan berlangsung, datanglah dokter dan perawat yang ditunggu.

Mereka langsung memeriksa tensi Mbah Dul.

“Normal, mbah,” kata sang dokter.

“Tadi keluhannya apa?” tanya perawat.

“Punggung dan pinggang agak sakit. Tapi kok sekarang sudah enggak sakit,” jawab Mbah Dul.

“Umurku saiki 76 tahun. Pensiunan kepala madrasah nang Ponorogo,” jawabnya.

“Tesih kiat tawaf kalean sa’i? (masih kuat menjalankan tawaf dan sa’i?),” tanya salah seorang rekannya.

Mbah Dul menjawab panjang pertanyaan itu.

Soal kesehatan, dia mengaku selalu menjaganya.

“Aku iki sih kuat mlayu (aku masih kuat lari),” kata dia bangkit dari tempat duduknya sambil memeragakan gerakan jogging.

Melihat ulah Mbah Dul itu, rekan-rekannya sontak terbahak.

Mereka tak menyangka jika pertanyaan itu langsung diperagakan dengan aksi seperti itu.

“Wah njenengan top mbah. Pun sepuh tesih wantun mlayu. (Anda top. Sudah tua tapi masih kuat berlari),” sahut salah seorang rekannya.

“Ini pasti gara-gara ditensi sama perawat tadi, langsung sembuh,” sahut rekannya.

Mbah Dul terkekeh.

“Ssstttt.....ojo omong banter-banter (jangan bicara keras),” katanya sambil menutup mulutnya dengan jari tangannya.

“Iki tanah haram,” ujarnya lagi.

Rekan-rekannya terbahak. “Saya kira takut sama istri,” sahut rekannya.

“Sttt,” sahut Mbah Dul kembali menutup bibir dengan jarinya.

Seorang jemaah wanita yang dari awal ikut nimbrung bercerita, Mbah Dul ini bisa menjadi hiburan bagi jemaah satu kloter.

Katanya, sewaktu terbang dari Surabaya ke Madinah, Mbah Dul yang berhaji bersama istrinya duduk terpisah.

Mbah Dul duduk agak belakang, istrinya ada di tengah.

Tahu tak duduk berderetan, Mbah Dul melobi jemaah yang satu kursi dengan istrinya tukar tempat.

Jemaah yang diajak tukeran kursi mau, tapi awak pesawat tidak mengizinkan.

Mbah Dul menggerutu.

Jemaah lain menghiburnya. Mbah Dul terlihat tenang dan mulai bisa bergurau.

Dua jam menjelang pesawat mendarat, awak pesawat tiba-tiba mengizinkan Mbah Dul tukar tempat.

Mbah Dul akhirnya pindah dan duduk satu deret dengan istrinya.

Jemaah lainnya langsung menggodanya.

Yang digoda terlihat gembira, sumringah.

“Beliau jadi hiburan kami. Ceritanya lucu-lucu,” kata jemaah.

Lain Mbah Dul, lain pula Mbah Sayid.

Viral! ‘Romeo’, Kuda Penggemar Gorengan di Telaga Sarangan, Magetan

Mbah Sayid (76), Jemaah Haji Asal Magetan, Jawa Timur

Photo :
  • kemenag.go.id
Jemaah asal Kawedanan, Kabupaten Magetan , Jawa Timur ini, sedang mengikuti bimbingan ibadah dan sosialisasi kesehatan, jelang puncak haji di Armuzna, 15 Juni mendatang.

Halaman Selanjutnya
img_title