INFO HAJI 2024: Tahun Ini, 62 Ton Obat Disiapkan untuk Kesehatan Jemaah Haji Indonesia
Selasa, 14 Mei 2024 - 00:30 WIB
Sumber :
- FB: Jemaah Haji Kecamatan Kramat Jati 2022
Madinah, WISATA – Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menyiapkan 62 ton obat-obatan untuk jemaah haji tahun ini.
Semua obat tersebut didatangkan dari tanah air.
Pengadaan obat sudah memperhitungkan pola penyakit dan jumlah kebutuhan yang diperlukan.
Obat sebanyak 62 ton itu berasal dari stok pada tahun 2023 dan penambahan kebutuhan obat di tahun 2024.
Jika nanti masih ada sisa, akan dilakukan stok opname lagi untuk kebutuhan tahun 2025.
Baca Juga :
INFO HAJI: Jemaah Diimbau Utamakan Istirahat Saat Tiba di Hotel Agar Tetap Sehat dan Bugar
Posko Kesehatan Haji di Arab Saudi Tahun 2022
Photo :
- FB: Jemaah Haji Kecamatan Kramat Jati 2022
Menurut Firdaus, penyakit yang paling banyak diderita jemaah haji pada tahun 2023 lalu adalah hipertensi, gangguan dislipidemia (gangguan lemak dan kolesterol), dan diabetes mellitus.
KKHI Madinah memiliki 26 dokter, termasuk dokter spesialis, dan 36 perawat.
Di KKHI Madinah, terdapat fasilitas ruang Unit Gawat Darurat (UGD) yang memiliki 10 tempat tidur, ruang High Care Unit (HCU) dengan kapasitas delapan tempat tidur, lalu ruang rawat inap laki-laki dan perempuan yang masing-masing berkapasitas 18 tempat tidur.
KKHI juga menyediakan ruang khusus psikiatri yang memiliki delapan tempat tidur.
“Ruang khusus psikiatri ini selalu terisi. Kasusnya macam-macam, ada gangguan jiwa. Screening untuk psikiatri dimulai di tanah air, tapi di Arab Saudi gejala-gejalanya muncul,” ujar Firdaus.
Menurut Firdaus, sebenarnya sebelum melunasi biaya perjalanan ibadah haji, jemaah telah menjalani pemeriksaan.
Tetapi, berbagai hal, mulai dari tekanan, cuaca yang panas, dan kondisi yang tidak nyaman, kadang membuat munculnya gangguan kejiwaan.
Posko Kesehatan Haji di Arab Saudi Tahun 2022
Photo :
- FB: Jemaah Haji Kecamatan Kramat Jati 2022
KKHI menerapkan aturan, jemaah dirawat maksimal 3x24 jam.
Jika tidak ada perubahan, dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.
“Tapi, itu pun tidak saklek. Kalau 1 x 24 jam kok tidak ada perbaikan dengan pengobatan yang diberikan juga harus dirujuk. Keselamatan pasien harus diutamakan,” ujar dr. Karmijono.
Dia menambahkan, pihak KKHI tidak bisa mengerahkan semua kemampuan karena keterbatasan alat.
“Sehingga, kita pakai 1x24 jam. Kalau tidak ada forecast ke arah yang bagus, ya sudah kita rujuk ke RS Arab Saudi,” ujarnya.
Selama ini, pemerintah memiliki hubungan baik dengan rumah sakit di Arab Saudi.
Baca Juga :
The Stoic Capitalist: Advice for the Exceptionally Ambitious (2025), Karya Robert Rosenkranz
Menu Bergizi Harus Selalu Dikonsumsi Saat Berhaji agar Terus Sehat
Photo :
- FB: Jemaah Haji Kecamatan Kramat Jati 2022
“Hubungan Menkes dengan Menteri Haji Arab Saudi juga bagus banget. Jadi kalau kita tidak menindaklanjuti, sayang, sehingga harapannya, dengan saling mengenal tersebut, semua kasus-kasus itu akan lebih lancar. Paling tidak, kalau butuh pertolongan, diprioritaskan,” tandasnya.
(Sumber: kemenag.go id)