INFO HAJI: 129 Jemaah Safari Wukuf Lansia dan Disabilitas, Kembali ke Hotel Kloternya

Kabid Layanan Lansia, Slamet Sodali
Sumber :
  • kemenag.go.id

Makkah, WISATA 129 jemaah haji lansia dan penyandang disabilitas yang menjalani program safari wukuf, hari Sabtu (01/07/2023) kembali ke hotel asalnya. Mereka bergabung lagi dengan para jemaah haji dalam kelompok terbangnya (kloter) masing-masing.

INFO LOKER: Ada 3.500 Lowongan Kerja, "Job Fair Yogyakarta" Hingga 15 Agustus 2024

Selama fase puncak haji, para jemaah lansia dan penydanga disabilitas yang disafariwukufkan ini, tinggal di lima hotel pada empat wilayah, yaitu: Syisyah (2), Jarwal, Misfalah, dan Raudhah. Mereka mendapatkan pendampingan dari dokter dan perawat yang tergabung dalam tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), tim pembimbing ibadah dan petugas layanan lansia.

“Alhamdulillah, hari ini kita kembalikan jemaah lansia dan disabilitas yang mengikuti safari wukuf ke hotel mereka masing-masing. Total ada 129 jemaah,” jelas Kepala Bidang Layanan Lansia, Slamet Sodali usai melepas keberangkatan bus yang membawa jemaah lansia di Syisah, Sabtu (01/07/2023).

INFO HAJI 2024: 300 Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Non Mandiri Tempati Hotel Transit

“Mereka sudah menjalani safari wukuf. Lontar jumrah sudah diwakilkan. Adapun untuk Tawaf Ifadah-nya akan diselesaikan oleh petugas kloter masing-masing,” sambungnya.

Menurut Slamet, peserta safari wukuf lansia dan disabilitas ini, adalah jemaah dengan kondisi kesehatan yang perlu perhatian khusus. Mereka umumnya membutuhkan bantuan dalam memenuhi keperluan pribadi, mulai dari makan, mandi, dan lainnya.

INFO HAJI 2024: Simak, Ini 22 Rute Bus Salawat Menuju Masjidil Haram

“Di awal saat kami ambil untuk ditempatkan di hotel transit selama puncak haji, banyak di antara mereka yang depresi dan sulit berkomunikasi. Alhamdulillah, setelah proses perawatan dokter PKP3JH, pemberian bimbingan ibadah, pendampingan layanan lansia, kita melihat sekarang saat akan kembali ke kloternya, mereka sudah bisa diajak komunikasi dan terus tersenyum,” jelas Slamet.

Untuk tahap berikutnya, jemaah haji yang disafariwukufkan ini sedang diupayakan untuk bisa lebih awal kembali ke Tanah Air (tanazul). Tahap ini dilakukan antara lain dalam rangka menjaga kondisi kesehatan mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title