INFO HAJI: Jemaah Diingatkan untuk Menghindari Aktivitas yang Dapat Menyebabkan Kelelahan
- kemenag.go.id
Jakarta, WISATA- Setelah menyelesaikan rangkaian haji wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah, seluruh jemaah haji Indonesia saat ini berada di Mina. Di tempat tersebut, jemaah akan melaksanakan serangkaian ibadah seperti melempar jumrah, Ula, Wustho, dan Aqobah.
Menurut Juru Bicara PPIH Pusat, Akhmad Fauzin, jemaah haji yang mampu, sehat, dan kuat wajib bermabit atau bermalam di Mina. Tinggalkan mabit tanpa uzur syar'i akan dikenai dam atau denda. Namun, bagi jemaah yang memiliki uzur syar'i, mereka mendapatkan keringanan untuk tidak melakukan mabit di Mina dan tidak dikenai dam.
Baca Juga: Jemaah Haji Selesai Wukuf di Arafah, Ada Tujuh Jamaah Meninggal
Selama berada di Mina, jemaah diimbau untuk fokus melakukan aktivitas ibadah dengan memperbanyak zikir dan mendekat kepada Allah. Mereka juga diminta untuk mengingat dan mengagungkan asma Allah, baik melalui takbir, membaca Al-Qur'an, kalimat tauhid, dan wirid-wirid lainnya. Jemaah juga diharapkan melakukan muhasabah (introspeksi diri) atas kekurangan yang ada pada diri masing-masing.
Selanjutnya, jemaah akan melontar jumrah Kubra (Aqabah) pada tanggal 10 Zulhijah, dan melontar jamrah Ula, Wustha, dan Kubra pada tanggal 11 dan 12 Zulhijah (Nafar Awal) atau 11, 12, dan 13 Zulhijah (Nafar Tsani). Melontar jumrah merupakan kewajiban bagi jemaah haji, namun bagi jemaah yang lemah, lansia, atau sakit, mereka dapat mewakilkan atau dibadalkan oleh keluarga, teman seregu, atau petugas.
Usai melontar jumrah Aqabah, jemaah diperbolehkan untuk mencukur atau tahallul awwal. Bagi laki-laki, disarankan untuk mencukur gundul, sementara bagi wanita, cukup memotong rambutnya sepanjang ruas jari.
