“Sadar Wisata 5.0”, Tren Baru Dunia Pariwisata, Apa Itu ?

Menprekraf Sandiaga Uno di Desa Wisata Besani
Sumber :
  • https://kemenparekraf.go.id

Magelang, WISATA- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus berupaya meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat, terutama desa wisata, dalam pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Kemenparekraf/Baparekraf telah menggelar program "Sosialisasi Sadar Wisata 5.0" di Desa Wisata Sawitan pada hari Minggu (25/6/2023).

Wisatawan Mancanegara Terbanyak di Indonesia Berasal dari Malaysia dan Australia pada Agustus 2024

Dalam acara tersebut, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham, menyampaikan bahwa sumber daya manusia memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kualitas dan pengembangan destinasi pariwisata. Ia menjelaskan bahwa terdapat tiga komponen kunci dalam pengembangan destinasi, yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas (3A), namun komponen tersebut tidak akan maksimal jika kualitas sumber daya manusia tidak ditingkatkan.

Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat, Kemenparekraf/Baparekraf bekerja sama dengan World Bank untuk melaksanakan program "Sosialisasi Sadar Wisata" yang merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas. Program ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desa mereka.

Agustus 2024, Pecahkan Rekor Kunjungan Wisatawan Mancanegara: Peningkatan Drastis hingga 133,94%

"Sosialisasi Sadar Wisata 5.0" yang berlangsung pada tanggal 24 hingga 25 Juni 2023 ini menekankan pentingnya penerapan Sapta Pesona, Pelayanan Prima, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), pengelolaan homestay, perencanaan bisnis, serta manajemen konflik. Acara ini tidak hanya diadakan di Desa Wisata Sawitan, tetapi juga di beberapa desa wisata lainnya, antara lain Tegalarum, Bumiharjo, Rambeanak, Wringinputih, dan Kembanglimus.

Kampanye Sadar Wisata secara keseluruhan akan melibatkan 90 Desa Wisata di enam Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia, seperti Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.

Festival Gandrung Sewu: Tarian, Simbol Identitas dan Kebersamaan Masyarakat Banyuwangi

Martini berharap para peserta sosialisasi dapat mengoptimalkan kegiatan ini dan menjadi duta dalam pengembangan pariwisata di daerah mereka dengan menyebarkan ilmu yang mereka dapat kepada masyarakat lainnya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga peran masing-masing dalam memajukan destinasi pariwisata, mempromosikan, serta meningkatkan kualitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam kesempatan terpisah, Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, S. Achmad Husein, menyatakan harapannya bahwa kegiatan ini akan berdampak langsung pada peningkatan jumlah Kelompok Sadar Wisata di Kabupaten Magelang. Saat ini, dari 57 desa wisata yang ada di kabupaten tersebut, belum semua memiliki Kelompok Sadar Wisata.

Halaman Selanjutnya
img_title