Aristoteles: Keunggulan Moral Bukanlah Sesuatu yang Kita Miliki Sejak Lahir, Melainkan …
- Anekdot
Jakarta, WISATA – Kata-kata bijak Aristoteles, sang filsuf Yunani kuno, menggema hingga hari ini, memberikan pencerahan tentang bagaimana mencapai kebajikan dan menjalani hidup yang bermakna. Dalam karyanya yang terkenal, "Nikomachean Ethics," Aristoteles menekankan bahwa keunggulan moral bukanlah sesuatu yang kita miliki sejak lahir, melainkan hasil dari kebiasaan yang dibentuk melalui latihan dan disiplin.
"Keunggulan moral timbul sebagai hasil dari kebiasaan," tulisnya. "Kita menjadi adil dengan melakukan perbuatan adil, menjadi moderat dengan melakukan perbuatan moderat, menjadi berani dengan melakukan perbuatan berani."
Etika kebajikan, sebuah pendekatan filosofis terhadap moralitas, berfokus pada pengembangan karakter dan kualitas pribadi yang dianggap baik dan terpuji. Kebajikan ini, seperti keberanian, keadilan, dan kebijaksanaan, bukan hanya konsep abstrak, tetapi diwujudkan dalam tindakan dan kebiasaan sehari-hari.
Aristoteles menekankan pentingnya mengasah kebiasaan baik sebagai langkah awal untuk menjadi orang yang bermoral. Kebiasaan ini, seperti bersikap jujur, adil, dan murah hati, perlu ditanamkan sejak dini dan dipraktikkan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
Etika kebajikan juga menekankan pentingnya menemukan keseimbangan dalam segala hal. Kebajikan, menurut Aristoteles, bukanlah tentang ekstrem, melainkan tentang menemukan jalan tengah yang tepat.
Sebagai contoh, keberanian bukan berarti tidak memiliki rasa takut, tetapi tentang bertindak dengan berani meskipun ada rasa takut. Orang yang berani mampu menghadapi bahaya dan kesulitan dengan penuh pertimbangan dan kebijaksanaan.
Keadilan merupakan salah satu kebajikan fundamental yang ditekankan oleh Aristoteles. Keadilan berarti memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi hak mereka dan bertindak dengan adil dalam semua situasi.